|
|
|
|
Kicir-Kicir Tanggal 01 Oct 2014 oleh Oase . |
Siapa yang tak mengenal lagu “Kicir-Kicir”? Sudah barang tentu lagu ini dikenal banyak orang Karen kerap dinyanyikan di acara perayaan. Setiap tahunnya lagu ini didendangkan dalam acara ulang tahun Kota Jakarta oleh artis-artis ibu kota.
Lagu ini sebenarnya muncul dari tradisi pantun nusantara, terutama pengaruh dari pantun melayu dan syair. Hal tersebut terlihat dari lirik lagu ini yang terikat oleh rima, jumlah suku kata, dan larik persis seperti pantun dan syair. Pada larik pertama dan kedua di setiap baitnya berisi sampiran dan di dua larik selanjutnya terdapat isi. Hal inilah yang menandakan bahwa lagu ini merupakan pengembangan dari bentuk pantun dan syair. Budaya Betawi memang erat kaitannya dengan budaya Melayu dan Cina. Oleh sebab itu, khalayak akan melihat jejak-jejak perpaduan budaya Melayu dan Cina pada beberapa atau sebagian besar produk budaya Betawi, salah satunya melalui lagu daerahnya.
Keterkaitan antara budaya betawi dan melayu terlihat dari bahasa yang digunakan masyarakat betawi. Pada pada dasarnya mereka mennggunakan bahasa melayu, namun kemudian bahasa-bahasa lainnya diserap oleh oran-orang melayu. Misalnya, bahasa sunda, jawa, belanda, portugis, dan cina.
Selain bahasa, arsitektur rumah betawi sebenarnya dipengaruhi oleh arsitektur rumah melayu. Pada awalnya rumah panggung adalah rumah orang melayu betawi sama halnya rumah orang melayu asli. Ciri khasnya ialah di atap rumah tersebut terdapat lembayung. Ciri khas ini masih terlihat pada rumah di daerah Bekasi tepatnya di Desa Kedokan yang diduga didirikan oleh Pangeran Sake pada akhir abad ke-17. Namun, pada perkembangannya Rumah kebaya lebih disukai karena proses pembuatannya yang lebih sederhana. Lantai pada rumah kebaya dibuat lebih tinggi, hal ini untuk mempertahankan unsur rumah panggung melayu.
Dari paparan yang cukup panjang di atas, dapat ditangkap beberapa hal yang menjadi kesamaan akibat budaya yang saling memegaruhi, yaitu dari segi bahasa, arsitektur, dan lagu.
Kembali pada lagu kicir-kicir. Seperti yang telah disebutkan bahwa pada lagu ini kerap dinyanyikan di acara ulang tahun kota Jakarta oleh artis-artis ibu kota. Artinya, hingga saat ini “Kicir-Kicir” telah berkembang dalam versi atau aransemen yang lebih modern. Misalnya, lagu ini diaransemen dengan musik elektronik atau band, atau lagu ini digubah ulang melalui musik hip-hop atau rap. Padahal versi aslinya lagu Kicir-kicir diiringi oleh orkes tanjidor.
Lirik Lagu Kicir-Kicir
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/972/kicir-kicir
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |