Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat dan Tradisi Jawa Barat Indramayu
Ki Jaka Dolog

#OSKMITB2018

 

Ki Joko Dolog merupakan cerita rakyat dari indramayu yang kebanyakan diceritakan dari mulut ke mulut dan memiliki beberapa versi. Di sini penulis akan menjelaskan tentang dua versi saja yang merupakan versi yang banyak diketahui di Indramayu.

 

Versi Cerita Rakyat

Jaka Dolog (Dolog dalam bahasa indramayu artinya bodoh) merupakan anak semata wayang dari perempuan janda yang sudah sepuh. Di usia ibunya yang sudah senja Jaka Dolog berkeinginan bisa kerja dan membantu ekonomi ibunya. Jaka Dolog merupakan anak yang punya kekuarangan yaitu dia suka cerobaoh dan otaknya berfikir sangat lamban. Ibunya pernah terlintas rasa khawatir jika anaknya lah yang harus mencari nafkah, tapi usia memang tidak bisa berbohong oleh karena itu ibunya bersedia melepaskannya.

Jaka Dolog ini terkenal suka memancing, tapi saat dia sudah memancing dia akan lupa waktu, lupa segala-galanya sampai sering memancing berhari-hari. Dia selalu memancing menggunakan suatu alat nelayan yang disebut waring (bukan waring yang kayak kelambu gitu) 

Singkat cerita Joko Dolog ini telah selesai dari aktivitas memancingnya dan pulang ke rumah. Di rumah dia mendapati ibunya sedang terbaring di ranjang rotan yang sudah usang. Jaka Dolog tidak tahu bahwa ibunya sudah meninggal karena faktor usia, dia juga tidak berani untuk membangunkan ibunya karena dia pikir ibunya sedang tertidur pulas. Jaka Dolog menunggu dan terus menunggu ibunya bangun, tapi pada akhirnya Jaka Dolog pun meninggal di dalam penantiannya itu.

Maka tidak heran makam Jaka Dolog ini memiliki ukuran  dengan panjang 10 meter. Jadi makam tersebut memiliki panjang hingga 10 meter bukan karena tubuhnya yang tinggi atau raksasa tetapi karena di dalamnya ada waring alat kesayangan dari Jaka Dolog.

Makam Ki Jaka Dolog terdapat dipertengahan empang milik warga di desa Karangsong, atau sebelah utara Perumahan Pabean Kencana Indramayu. Makam Ki Jaka Dolog ini setiap tahunnya selalu diadakan acara adat unjungan dengan mengetengahkan pertunjukan wayang dan pengajian.

 

Versi Cerita Islam

Banyak cerita yang berkembang di masyarakat sekitar makam ini tentang keberadaan siapa sebenarnya Ki Jaka Dolog ini. Selain di Pabean Udik ada juga di tempat lain yang memiliki makam dengan Jaka Dolog tepatnya di Desa Kapringan Kecamatan Krangkeng Indramayu. 

Tetapi berdasarkan cerita yang kami peroleh dari Bapak Abdul Latief, Ki Jaga Dolog merupakan seorang ulama yang menyebarkan Agama Islam di pesisir pantai Indramayu. Dia mendapatkan beberapa pengikutnya di daerah tersebut yang kemudian akhirnya memeluk agama Islam. 

Sehari-hari Jaka Dolog bekerja mencari ikan di pinggir pantai dan empang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alat yang digunakan adalah waring sejenis alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu. 

Tetapi Ki Jaka Dolog mempunyai kebiasaan yang berbeda dengan orang pada umumnya saat menangkap ikan tersebut. Kalau kebanyakan orang lain menggunakan waring yang diikat dengan tali tetapi dia tidak menggunakan tali sehingga dianggap oleh orang lain sebagai Dolog (Dalam bahasa Indramayu artinya Bodoh). 

Tetapi sebenarnya Jaka Dolog menggunakan waring tersebut tidak diikat karena memiliki kemampuan lain tetapi dia tidak mau memperlihatkan kelebihannya tersebut kepada orang lain. Biar saja orang lain menganggapnya orang bodoh tetapi sebenarnya tidak. 

Karena melihat Jaka Dolog sering menggunakan waring dalam mencari ikan untuk menghidupi keluarga dan pengikutnya sampai ajal menjemput dia, maka warga sekitar menguburkan jasad Jaka Dolong bersama waringnya. 

Maka tidak heran makam Jaka Dolog ini memiliki ukuran  dengan panjang 10 meter. Jadi makam tersebut memiliki panjang hingga 10 meter bukan karena tubuhnya yang tinggi atau raksasa tetapi karena di dalamnya ada waring alat kesayangan dari Jaka Dolog. 

Tapi kebenaran cerita ini hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Karena semua cerita tersebut belum dibuktikan kebenarannya hanya berdasarkan cerita secara turun temurun. Percaya yang mana? piihan ada di tangan kita.

 

sumber : 

 Bapak Abdul Latief dan Aeni.

http://indramayungeblog.blogspot.com/2017/05/legenda-ki-jaka-dolog-indramayu.html

https://www.bloggermangga.com/2016/12/mengungkap-misteri-makam-jaka-dolog.html

 

 

 

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline