
MAKANAN KHAS BANYUWANGI “KETAN CEMENG”
Bahan-bahan pembuatan ketan cemeng:
- Ketan putih 1/2kg
- Ketan hitam 1/2kg
- Gula merah 11/2ons
- Gula pasir 1/2ons
- Garam secukupnya
- Kelapa sedang 1 buah
- Daun pisang 1 lembar
- Daun pandan 2 helai
- Air putih 1 gelas
Alat-alat pembuatan ketan cemeng:
- Panci kukusan
- Centong nasi
- Parut
- Saringan
- Pisau
- Sendok
- Kompor
Cara pembuatan ketan cemeng:
Cara pembuatan ketan
Ketan putih dan ketan hitam dicampur jadi satu, lalu cuci hingga bersih,kemudian rendam selama 24 jam/ 1 malam. Setelah direndam lalu dikukus setengah matang. Kemudian diangkat dan diaduk hingga rata, diberi air panas,santan kental ½ gelas,diberi garam secukupnya lalu diaduk hingga rata. Setelah diaduk kukus kembali hingga matang (kira-kira ½ jam). Setelah matang lalu diangkat dan diamkan sejenak.
Cara pembuatan icir-icir gula:
Gula merah disisir hingga halus dicampur dengan gula pasir, garam secukupnya dan diberi air satu gelas kemudian rebus hingga mengental, masukkan sehelai daun pandan, tunggu hingga mendidih dan mengental.
Cara membuat parutan kelapa:
1 Butir kelapa dikupas hingga bersih kemudian dicuci, lalu tiriskan dan iris menjadi ¼ bagian lalu parut hingga menjadi parutan kelapa.
Cara penyajian ketan cemeng:
1. Siapkan 1 piring ceper, lapisi dengan daun pisang yang sudah dibentuk lingkaran, kemudian ambil secukupnya ketan cemeng ratakan dan taburi parutan kelapa lalu beri icir-icir gula merah hingga merata. Agar terlihat tampak cantik atasnya diberi sepucuk daun pandan.
2. Dan ketan cemeng siap saji (untuk 10 porsi)
Sumber : http://tipsbtfm.blogspot.co.id/2009/04/berbagai-resep-masakan.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang