Warga Malang dan sekitarnya pasti tak asing dengan makanan khas daerahnya yang satu ini, apalagi buat yang sering berjalan jalan di alun alun Kota Batu, pasti sering melihat ada kedai yang hanya menjual ketan bubuk tapi selalu ramai setiap harinya.
Memangnya siapa sih yang ngga suka makanan ini? Di Malang, hampir semua orang, baik tua, pasti tahu apa itu ketan bubuk, bahkan tidak sedikit yang menyukainya, rasanya yang khas membuat orang ingin memakannya lagi dan lagi.
Makanan seperti apa sih ketan bubuk itu? Sebenarnya sederhana saja, makanan ini hanya terdiri dari ketan, santan, kelapa parut, dan bubuk kedelai. Namun jangan salah, soal rasa tak perlu diragukan lagi, yang membuatnya istimewa adalah adanya bubuk kedelai yang memberi rasa manis dan gurih di saat yang bersamaan.
Bagaimana sih cara membuat ketan bubuk? Cara membuatnya cukup mudah, pertama kukus ketan sampai matang, lalu campurkan ketan dan santan, biarkan sampai santan meresap dengan ketannya, setelah itu ambil ketan dan letakkan di piring, tambahkan kelapa parut dan bubuk kedelai sesuai selera, ketan bubuk pun siap dihidangkan!
Di Malang ada beberapa tempat yang menjual makanan ini, namun ada satu tempat yang sangat terkenal, seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, kedai tersebut ada di Alun-Alun Kota Batu, dan bernama Pos Ketan Legenda 1967, hampir setiap hari tempat ini tak pernah sepi didatangi oleh pembeli, baik yang berasal dari Malang maupun luar kota. Selain itu ada juga Ketan Bubuk Kudusan yang terkenal di masyarakat sekitar Malang kota.
Harga untuk satu porsi ketan bubuk juga tidak mahal, hanya sekiar 10.000 rupiah saja. Harg yang cukup terjangkau bukan? Oleh karena itu, makanan ini menjadi favorit hampir semua kalangan di Kota Malang.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang