Ketan Bakar ini memiliki cita rasa dan cara pengolahan yang sedikitnya berbeda dengan ketan bakar biasanya. Ketan bakar ini dapat ditemui disekitar Monumen Perjuangan (Kecamatan Cibeunying) Bandung.
Mula-mula ketan sudah tersedia dalam keadaan matang berupa kukusan. Ketan yang sudah dikukus kemudian akan dipotong berbentuk persegi panjang.
Cara pengolahannya dipanggang dengan menggunakan arang kira-kira 2 menit dengan teknik membulakbalikan ketan tersebut. Saat ketan tersebut sudah dirasa cukup hangat, ketan tersebut memiliki ukuran yang tebal, sehingga memungkinkan untuk dibelah dua kemudian diisi dengan pilihan sambal oncom, serundeng atau keduanya.
Sambal oncom terbuat dari oncom. garam, daun salam, gula dan penyedap rasa. Sementara serundengnya merupakan perpaduan antara kelapa parut, gula, kunyit dan penyedap rasa lainnya. Keduanya membuat perpaduan rasa yang khas dan lezat.
Penyajiannya sederhana, hanya dengan menggunakan kertas nasi atau daun pisang. Nikmatilah ketan bakar khas Bandung ini selagi hangat.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang