Rasanya seperti kerupuk ikan. Renyah. Namun terbuat dari teripang dan tepung sagu. Kerupuk ini diberi nama Kerupuk Teripang Raja Gobang. Dan kini oleh oleh khas dari Kabupaten Simelue telah ada dan dijual di toko-toko souvenir di Kota Banda Aceh.

Kerupuk Teripang Raja Gobang merupakan oleh oleh khas Kabupaten Simeuleu, Provinsi Aceh. Si renyah yang masih mentah ini dikemas dengan kemasan kotak dan dijual Rp15 ribu/kotak dengan berat  200 gram.

Pemasarannya tidak saja di seputar Aceh, tetapi sudah sampai kebeberapa kota di Indonesia dan luar negeri.  Antaranya Kota Medan, Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Papua, dan Thailand.

Kabupaten Simeulue yang kaya dengan hasil laut salah satunya teripang, akhirnya memutuskan putra daerah yang akrab disapa Zul ini, mengolah teripang yang dicampur tepung sagu menjadi cemilan menarik yang enak disantap saat santai atau dijadikan kawan nasi.

Teripang  adalah hewan invertebrata Holothuroidea yang dapat dimakan manusia. Hewan ini bergerak lambat dan hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran, maupun dalam lingkungan terumbu.  Mentimun laut ini tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.

Meski sudah diolah menjadi makanan ringan, kerupuk teripang tetap dijaga kasiatnya bagi kesehatan. Ia pun mulai meracik timun laut yang mengandung kolagen yang cepat memperbaiki sel-sel tulang rawan, mempercepat penyembuhan luka, reumatik, encok, asam urat, diabetes, maag, dan hepatitis ini dengan tepung sagu, telur, bawang putih, gula, dan garam.