Kerupuk Gendar Salatiga
Apabila kita berkunjung ke Salatiga, tidak lengkap rasanya jika belum membeli oleh-oleh khas Salatiga yang satu ini. Kerupuk Gendar atau bias disebut juga “Karak Gendar” terbuat dari bahan dasar dari nasi. Biasanya para ibu rumah tangga memanfaatkan nasi sisa untuk dijadikan bahan dasar kerupuk gendar.
Karak gendar ini ada yang berbentuk kotak dan ada pula yang berbentuk bulat tipis. Selain itu yang membedakan bentuk karak gendar dengan kerupuk yang lain adalah biasanya karak gendar memiliki bentuk yang lebih lebar jika dibanding kerupuk yang lain. Selain itu karak gendar memiliki bentuk yang padat.
Kerupuk karak gendar ini memiliki rasa yang sangat khas dan berbeda dengan jenis kerupuk yang lain. Di daerah Salatiga, biasanya kerupuk ini dinikmati bersama dengan soto dan tahu campur. Hampir di setiap warung makan yang menjajakan soto dan tahu campur pasti ada kerupuk gendar. Selain itu kita juga dapat menemukan kerupuk gendar disetiap warung makan yang ada di Salatiga.
Menikmati soto dan tahu campur atau makanan yang lain akan menjadi lebih nikmat jika diatasnya kita taburi kerupuk gendar. Cara penyajian karak gendar biasanya dengan cara diremas terlebih dulu. Hingga menjadi bentuk yang kecil- kecil.
Selain dijajakan di rumah- rumah makan dalam bentuk matang, kita juga dapat membeli kerupuk karak gendar ini dalam bentuk yang masih mentah. Kerupuk karak gendar juga cocok jika dijadikan oleh- oleh khas dari Salatiga. Kerupuk gendar yang masih mentah dapat kita nikmati bersama keluarga dengan cara mengorengya terlebih dahulu.
Hampir di setiap toko oleh- oleh khas Salatiga, menyediakan kerupuk gendar. Sebagai salah satu oleh- oleh khas Salatiga. Karena karak gendar selain dibuat oleh para ibu- ibu rumah tangga, juga sudah banyak diproduksi oleh industri- industri kecil yang ada di kota Salatiga.
http://makanankhassltg.blogspot.com/2016/06/karak-gendar-kerupuk-khas-dari-salatiga.html
http://www.salatigacity.com/6-kuliner-enak-khas-salatiga-wajib-coba/
#oskm2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja