Keripik Jamur adalah salah satu oleh-oleh terkenal khas Wonosobo. Rasanya saya menarik untuk makan karena belum pernah itu hehehe..
Keripik jamur disamping rasanya yang gurih, cocok untuk dimakan di perjalanan atau untuk oleh – oleh. Keripik jamur dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Selain keripik jamur ada lagi Kacang Dieng, atau sering disebut dengan kacang babi. namanya aneh yang sering membuat penasaran para wisatawan. Kacang babi berasal dari jenis tumbuhan kacang – kacangan dan tidak ada hubunganya dengan binatang babi.
Mengenai rasa kacang babi tidak kalah gurih dengan keripik jamur, bedanya kacang babi berwarna kekuning kuningan, sedangkan keripik jamur berwarna agak gelap / hitam.
Keripik jamur dan kacang babi banyak diperoleh di pusat oleh – oleh Wonosobo atau di setiap lokasi wisata. Lain, ada macam-macam Keripik Jamur yaitu, Keripik Jamur Dieng, Keripik Jamur Tiram, dll.
Bahan:
* 300 g jamur tiram, bersihkan
* 200 g jamur kancing segar, iris tipis
* 225 g tepung beras
* 50 ml air
* 500 ml minyak goreng
Bumbu Halus:
* 6 siung bawang putih
* 1 sdm ketumbar
* 1 sdt garam
Cara Membuat:
* Campur bumbu halus dengan air, aduk rata, campur dengan jamur, ratakan, diamkan lebih kurang 20 menit sampai bumbu meresap.
* Tiriskan jamur berbumbu sambil agak diperas agar tidak terlalu basah.
* Lumuri jamur dengan tepung beras sampai rata, goreng sedikit-sedikit sampai matang dan kering.
Untuk 4 porsi.
TIP
1. Sebelum disimpan dalam stoples, sebaiknya jamur yang telah matang didinginkan dahulu. Bila kurang kering, panggang dalam oven dengan api kecil sampai kering.
2. Tidak hanya jamur yang dapat dibuat keripik berlapis tepung beras seperti di atas, wortel iris tipis, bayam atau daun katuk dapat pula digunakan untuk variasi bahan pembuatan keripik sayur.
sumber: https://wonokuliner.wordpress.com/2016/07/29/keripik-jamur-dieng/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...