Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Istana Jawa Tengah Surakarta
Keraton Surakarta Hadiningrat
- 16 Juli 2018
Tahun 1742 terjadilah pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Cina yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi di Kartasura dan berhasil menduduki Kraton Kartasura. Raden Mas Garendi adalah putra Pangeran Teposono, sedangkan Pangeran Teposono adalah putra Susuhunan Amangkurat II (Amangkurat Amral). Pemberontakan di Kartasura ini dikenal dengan peristiwa Geger Pacinan atau bedahnya Kraton Kartasura atau awal jatuhnya Kraton Kartasura. Ketika para pemberontak menduduki Kraton Kartasura yang ketika itu diperintah oleh Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono II, Susuhunan Paku Buwono II berikut pengawal dan abdi dalem yang setia, mengungsi ke Ponorogo, Jawa Timur. Setelah Raden Mas Garendi berhasil menduduki Kraton Kartasura dikenal dengan nama atau sebutan Sunan Kuning atau Sunan Amangkurat V. Disebut Sunan Kuning, karena Mas Garendi memimpin orang-orang Cina yang berkulit kuning yang memberontak.
 
Susuhunan Paku Buwono II berhasil merebut kembali Kraton Kartasura dari kaum pemberontak, namun Kraton Kartasura sudah dalam keadaan rusak sehingga tidak pantas untuk dijadikan kraton lagi. Melihat keadaan Kraton Kartasura yang telah rusak ini, Susuhunan Paku Buwono II berkehendak memindahkan Kraton Kartasura ke tempat lain dan pilihan jatuh di Desa Sala, letaknya ± 14 kilometer sebelah timur Kraton Kartasura, walaupun ketika itu Desa Sala masih berujud rawa-rawa, masih tergenang air. Menurut petunjuk gaib, Desa Sala pantas dijadikan keraton yang baru sebagai kelanjutan Kraton Kartasura.
 
Demikianlah atas kehendak Susuhunan Paku Buwono II didirikan atau dibangun sebuah kraton yang baru di Desa Sala dan selanjutnya dalam pisowanan seusai pembangunan kraton yang baru, Susuhunan Paku Buwono II secara resmi mengganti Desa Sala dengan nama Kraton Surakarta Hadiningrat atau Nagari Surakarta Hadiningrat, meneruskan Kraton Kartasura atau melanjutkan Kraton Mataram atau Dinasti Mataram. Mataram di sini adalah kraton yang didirikan oleh Kanjeng Panembahan Senopati in Ngalogo pada akhir abad ke-16. Para Susuhunan Paku Buwono yang memerintah Kraton Surakarta adalah keturunan atau trahpancer kakung” (garis laki-laki) Panembahan Senopati ing Ngalogo. Panembahan Senopati dikenal sebagai Wong Agung Ing Ngeksiganda (orang besar dari Mataram).
 
Adapun tahun berdirinya Kraton Surakarta Hadiningrat diambil dari kepindahan Kraton Kartasura ke Desa Sala, pada hari Rabu Tanggal 17 Suro Tahun Je 1670, sinengkalan “Komuling Pudya Kapyarsihing Nata” (Tahun Jawa 1670) atau 17 Februari 1745.
 
Menurut jangka atau ramalan yang dipercaya oleh masyarakat Jawa tradisional, Desa Sala akan membawa keberkahan dan keselamatan sehingga pantas untuk dibangun sebuah keraton sebagai penerus Kraton Kartasura. Raden Tumenggung Honggowongso, seorang abdi dalem Susuhunan Paku Buwono II dan juga ahli kebatinan (spiritual), meramalkan bahwa Kraton Surakarta berusia 200 tahun. Bahwa telah ada “weca” (ucapan menjadi kenyataan) yang menyebutkan bahwa apabila sebuah kraton didirikan di Desa Sala, maka “sanadyan kari sak megaring payung, tetep lestari” (meskipun tinggal selebar payung, tetap berdiri/tetap ada). Maksudnya, adalah jika Kraton Surakarta berdiri di Desa Sala, kraton tetap ada, eksis, meskipun daerah kekuasaannya tinggal selebar terbukanya payung.
 
Kraton Surakarta untuk pertama kali diperintah oleh Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono II. Susuhunan Paku Buwono II merupakan raja terakhir Kraton Kartasura dan pendiri Kraton Surakarta. Susuhunan Paku Buwono II adalah putra nomor sepuluh dari Susuhunan Amangkurat Jawa yang memerintah Kraton Kartasura, lahir dari prameswari dalem/garwa padmi (permaisuri). Sebelum menjadi Paku Buwono II, bernama Raden Mas Gusti Proboyoso.
 
Susuhunan Paku Buwono II memerintah Keraton Surakarta hanya empat tahun lamanya (1745 – 1749) dan menurunkan seluruh Susuhunan Paku Buwono berikutnya sampai sekarang. Dengan demikian, Susuhunan Paku Buwono II merupakan leluhur atau cikal bakal para Susuhunan Paku Buwono yang bertahta di Kraton Surakarta.
 
Sejak Susuhunan Paku Buwono II memerintah Kraton Surakarta, Kraton Surakarta berturut-turut diperintah oleh keturunan Paku Buwono II dari “pancer kakung” (garis laki-laki) yakni: Susuhunan Paku Buwono III (1749 – 1788), Paku Buwono IV (29 November 1788 – 1 Oktober 1820), Paku Buwono V (10 Oktober 1820 – 5 September 1823), Paku Buwono VI (15 September 1823 – 14 Juni 1830), Paku Buwono VII (14 Juni 1830 – 10 Mei 1858), Paku Buwono VIII (17 Mei 1858 – 28 Desember 1861), Paku Buwono IX (30 Desember 1830 – 17 Maret 1893), Paku Buwono X (30 Maret 1893 – 20 Februari 1939, Paku Buwono XI (1939 – 1945), Paku Buwono XII (12 Juli 1945 – 11 Juni 2004) dan Paku Buwono XIII (2004) yang sekarang memerintah.
 
Para Susuhunan Paku Buwono memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat, berdasarkan keturunan/trah Susuhunan Paku Buwono sebelumnya atau keturunan pancer kakung Susuhunan Paku Buwono II, secara turun-temurun, memerintah seumur hidup, berdasarkan hak asal-usul atau hak tradisional dan bersifat istimewa. Hak asal-usul di sini artinya keturunan atau trah “pancer kakung” Susuhunan Paku Buwono sebelumnya atau terdahulu. Sifat istimewa adalah untuk membedakan dengan lembaga atau bentuk pemerintahan lain atau menunjukkan adanya jabatan “ratu” (raja). ***
 
Sumber: 
  •  R.Ay. Sri Winarti P., 2004, Sekilas Sejarah Karaton Surakarta, Sukoharjo: Cendrawasih

 

Sumber: http://kekunaan.blogspot.com/2012/06/keraton-surakarta-hadiningrat.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline