Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Situs Prasejarah Jawa Barat Cianjur
Kepurbakalaan Majusi
- 27 Februari 2015

Suatu bukit kecil bertingkat-tingkat di tepian kampung dinamakan oleh penduduk setempat dengan punden Majusi. Belum diketahui lebih lanjut mengapa namanya seperti itu, mungkin terdapat alasan tersendiri sehingga penduduk menyebutnya Majusi.   Setelah diperhatikan secara seksama, bukit kecil tersebut ternyata berbentuk punden berundak yang berdenah seperti bulan sabit, orientasinya utara selatan, dengan bagian teras tertinggi berada di selatan.

Berdasarkan sisa undakan yang masih dapat diamati, maka jumlah teras yang ada di punden Majusi adalah 7 tingkat. Pada permukaan teras ke-7 (tertinggi) terdapat bentuk-bentuk kubur Islam, ada yang baru menggunakan tegel dan ada pula yang disusun dari batu-batu bulat kecil lengkap dengan 2 nisannya. Pada bagian tengah teras ke-2, ke-3, dan ke-4 terdapat batu-batu besar berdiri, kesannya seperti menhir, namun sangat mungkin batu-batu besar tersebut berfungsi pula sebagai batu kelir (batu penghalang) di bagian depan deretan anak tangga yang menuju ke teras yang lebih tingginya. Keadaan seperti itu mirip dengan yang ada di punden berundak Gunung Padang (Cianjur). Hanya saja di Gunung Padang kelirnya bukan dari monolit melainkan dari struktur batur dari balok-balok batu memanjang. Selain itu di bagian bawah punden Majusi (sisi timur) dijumpai adanya batu besar yang salah satu permukaannya datar, mirip seperti altar batu. Begitupun di permukaan teras ke-2 hingga ke-7 terdapat monolit-monolit berukuran besar lainnya, beberapa di antaranya berada di tepian teras, dan ada yang sudah longsor ke bawah punden. Di jalan desa dekat punden masih dijumpai batu menhir pipih yang dipergunakan sebagai titian penyeberang selokan. Menurut keterangan penduduk setempat dahulu punden ini tidak hanya 7 teras tetapi lebih,  teras-terasnya terus menyambung ke arah selatan,  teras tertingginya yang sekarang menjadi bangunan masjid dan pelataran masjid tersebut. Semula di lokasi tempat dibangunnya masjid terdapat pohon besar, di bawahnya masih dijumpai adanya arca dalam wujud sederhana serta suatu bentuk balok batu memanjang sekitar 1 m. Pada waktu pembangunan masjid artefak-artefak tersebut telah dipindahkan dan tidak diketahui lagi keberadaannya sekarang, demikian ungkap salah seorang penduduk setempat.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kepurbakalaan Majusi sebenarnya suatu bentuk punden berundak. Mungkin sekali dahulu merupakan punden berundak besar dengan beberapa tingkatan terasnya, hanya saja yang sekarang masih dapat diamati tinggal 7 teras.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline