Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Jawa Tengah Purworejo
Kendang: komando ‘orkestra’ tradisional
- 13 Agustus 2018

Saat mendengar kata kendang, tidak banyak yang terngiang di kepala selain alat musik pukul dan gamelan walau kadang kedua kata itu juga tidak kita terbayang korelasinya. Kita mengingat benda kayu kecil yang suka dijadikan oleh-oleh gantungan kunci, tapi seringnya kita tidak tahu, Apa itu Kendang?

 

Kendang, atau khendang, merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terbuat dari kayu dan kulit. Alat musik ini dimainkan tanpa menggunakan alat bantu. Kendang yang kecil disebut dengan ketipung, sementara yang menengah disebut dengan ciblon/kebar.

 

Seperti alat musik perkusi pada umumnya, kendang menjadi pemimpin, atau bisa di bilang yang mengatur tempo dalam permainan gamelan. Jenis musik yang berbeda membutuhkan tempo kontrol yang berbeda pula. Sama halnya seperti drum Jazz memberikan groove unik dan bass EDM ingin membuat kita menganggukan kepala, perkusi gamelan memiliki warnanya tersendiri yang unik.

 

Kakekku dulu adalah seorang penabuh kendang, mengiringi nenekku menari dalam sebuah gamelan tradisional Jawa, tepatnya gamelan Solo. Walaupun berasal dari latar belakang kurang mampu, berkat kemampuannya menabuh kendang, Beliau berkesempatan untuk melanjutkan studinya ke jenjang SMA dan ikut berpartisipasi aktif dalam perwayangan.

 

Dalam gamelan sendiri, Kendang berbagi peran kepemimpinan dengan alat musik demung. Lah, kenapa bisa ada dua pemimpin?

 

Kendang memimpin arah permainan dengan memberi aba-aba kapan permainan mengubah iramanya dari pelan ke cepat ataupun sebaliknya, kapan memulai, dan kapan berhenti. Sementara demung menjadi guide, mengingatkan pemain sudah sampai sejauh mana lagu berjalan.

 

Gamelan memainkan banyak jenis lagu yang biasanya dipakai untuk mengiringi perwayangan atau menjadi hiburan kelas atas di keraton. Lagu-lagu ini terdiri dari berbagai macam dan dipakai untuk situasi yang berbeda pula. Di sini kendang akan memberikan aba-aba ketika permainan akan memasuki bagian-bagian tertentu. Misalkan Ladrang srepekgan, yang biasa dimainkan ketika ada adegan tempur yang sengit. Atau Gending, yang biasa dimainkan ketika tokoh-tokoh kerajaan Aksarapura tengah berdiskusi serius.

 

Walaupun lagu-lagu ini terdapat berbagai macam, mereka memiliki aturan penulisan yang sama, yaitu terdiri minimal dari 32 not dengan penulisan sebagai berikut:

 

2 1 2 6   [2] 1 2 3

5 3 2 1   3 2 3 1

6 3 2 1   3 2 1 6

5 3 2 {1}   3 2 1 (6)

(Irama ke-1)

 

Deretan not di atas merupakan contoh Gending Asmoro Dono. Di sini demung akan memainkan semua not sebagai guide pemain lain. Kendang akan memberi aba-aba kapan memulai, kapan berhenti, kapan mengulang, atau kapan lanjut ke irama berikutnya. Kendang mulai memberi aba-aba pada 6 not terkahir ( {1} ). Jika tempo permainan kendang tetap sama, permainan gamelan akan mengulang irama pertama dengan kondisi pada not ke-5 (2) permainan akan lebih lambat dibandingkan permainan yang sebelumnya. Pada not ke-5 ini pula kendang mulai memimpin permainan pada bagian awal. Namun jika di bagian akhir permainan kendang bertempo cepat, maka sesungguhnya pemain kendang tengah ‘meminta ijin’ untuk melanjutkan permainan ke irama ke 2. Lalu pada not terakhir (6) pemain Gong akan ‘mengijinkan’ dengan cara membunyikan instrumennya, dan permainan lanjut ke irama ke-2.

 

2  3  2  1     3  2  1  6     2  3  2 1     5  6  5  3 

6  1  3  2     6  3  2  1      3  6  3  2      1 5  6  1

3  6  3  2     6  3  2  1     3  6  3  2     3  2  1  6

5  3  5  3     2  3  2  1     3  6  3  2      3  2  1 (6)

(Irama ke-2)

 

Irama ke-2 merupakan pengembangan dari irama pertama dengan jumlah not dua kali lipatnya, yaitu 64 not. Irama kedua ini memiliki syarat, yaitu ketika mengembangkan not, akhir setiap baris pada not ke-4 di irama ke-1 harus memiliki not akhir yang sama dengan not ke-8 di irama ke-2 (Bisa dilihat dari deretan angka di atas). Pada permainan Gending, baik Gending Pangkur maupun Gending lainnya, lagu ini paling banyak memiliki 3 irama, sehingga total terdapat 128 not yang harus dimainkan.

 

Penabuh kendang harus hafal seluruh lagu. Oleh karena itu, seharusnya pemain kendang adalah orang yang sudah menguasai keseluruhan gamelan, karena sebelum ia bisa menggiring, ia harus paham betul not-not yang harus dimainkan instrumen lain.

 

Gamelan yang seringnya dianggap ‘ketinggalan jaman’ atau ‘bagian dari masa lalu’ ternyata merupakan seni komplek yang tidak semua orang bisa kuasai dengan mudah. Setelah membaca deretan angka tadi, kiranya tidak semua orang paham cara membacanya, apa lagi menghafal dan memainkan begitu banyak not. Oleh karena itu alangkah baiknya kita menghargai dan melestarikan budaya ini agar generasi mendatang tahu betapa kaya dan kompleksnya seni musik tradisional ini.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline