Kempelang mangkok adalah makanan ringan yang biasanya dapat ditemukan dengan mudah di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Bahan dasar kempelang mangkok umumnya adalah ikan tenggiri atau jenis ikan lain yang dicampurkan dengan tepung tapioka. Daging dari ikan tersebut dicampurkan dengan sedikit air, bumbu, beserta tepung tapioka, Â lalu diaduk rata hingga bercampur sempurna. Adonan tersebut dibentuk lalu dikukus, dijemur, dan digoreng.
BAHAN
1)Â Â Â Ikan. Ikan yang biasanya digunakan ialah fillet ikan berwarna putih layaknya ikan tenggiri, gabus, dan ikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar kempelang yang dihasilkan tidak berwarna gelap atau kecoklatan.
2)Â Â Â Tepung tapioka. Tepung ini adalah tepung yang terbuat dari sari pati singkong.
3)Â Â Â Bumbu. Untuk menghasilkan kempelang mangkok yang nikmat tentu saja diperlukan bumbu atau seasoning yang tepat, layaknya garam dan sedikit monosodium glutamate (MSG).
4)Â Â Â Air.
Â
ALAT
1)Â Â Â Gilingan ikan. Ingat, daging yang digunakan ialah daging ikan yang sudah bersih dari tulang dan bagian ikan lainnya (fillet ikan).
2)Â Â Â Tempat ulen. Ini dibutuhkan untuk mencampur fillet ikan tadi dengan bahan lainnya sampai kalis.
3)Â Â Â Pengukus. Adonan tadi dikukus dalam pengukus hingga strukturnya lebih padat dan mirip seperti pempek.
4)Â Â Â Alat potong/pisau. Alat ini dibutuhkan untuk memotong adonan yang telah dikukus.
5)Â Â Â Nampan. Nampan ini berfungsi untuk meletakkan potongan adonan tadi agar dapat dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Â
CARA PEMBUATAN
1)Â Â Â Fillet ikan dicampur dengan air, tepung tapioka, garam, dan MSG.
2)Â Â Â Campuran bahan tersebut diaduk-aduk, lalu diulen hingga membentuk adonan yang kalis.
3)Â Â Â Untuk mempermudah menentukan ukuran kempelang mangkok yang akan dibentuk, bentuklah adonan tersebut menjadi bentuk gelondong.
4)Â Â Â Gelondong adonan tadi dikukus hingga masak dan teksturnya padat dan kenyal, mirip dengan tekstur pempek.
5)Â Â Â Setelah gelondong tersebut dingin, potonglah gelondong tersebut dengan pisau secara manual atau bisa juga dengan mesin pemotong khusus agar ukuran ketebalan kempelang yang dihasilkan relatif sama, yaitu sekitar 0,3cm.
6)Â Â Â Potongan-potongan tersebut disusun di atas nampan agar dapat dijemur.
7)Â Â Â Jemurlah potongan tersebut di bawah sinar matahari langsung hingga kering.
8)Â Â Â Setelah potongan tersebut kering, panaskan minyak di atas penggorengan, lalu goreng lah potongan tersebut hingga renyah.
9)Â Â Â Adonan yang baik akan menghasilkan bentuk mangkok dengan sendirinya saat digoreng. Dengan ini, kempelang mangkok sudah jadi dan siap dikonsumsi.
10) Kemaslah kempelang mangkok tersebut di dalam bungkus plastik, lalu rekatlah bagian mulut plastik dengan sealer agar tekstur renyah kempelang mangkok dapat terjaga dalam jangka waktu lama.
Â
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang