Sama dengan daerah lain, suku Semendo juga punya makanan khas. Salah satunya adalah kembuhung.
Mari kita dedahkan makanan khas suku Semendo ini. Kita mesti menyiapkan setengah kilogram ikan sungai atau kali. Orang Semendo lazim menyebutnya ikan pihik. Setelah itu, siapkan pula nasi dingin, kira-kira setengah bakul. Kalau sudah ada keduanya, aduk. Campurkan dan upayakan menyatu. Biar terasa sensasinya, gunakan tangan yang sudah dicuci bersih. Setelah nasi dan ikan kali mentah itu menyatu, masukkan ke dalam stoples. Cukup dua hari untuk mendapatkan kembuhung ini. Tapi kalau mau ekstrem, silakan disimpan selama sepekan. Dijamin baunya sangat menyengat.
Cukup? Belum. Setelah dua hari atau sepekan kembuhung tadi siap, kita masih membutuhkan bumbu. Untuk bumbunya, siapkan bawang bombay, sereh dua batang yang dikeprek, dan cabai hijau yang dipotong-potong. Terakhir, siapkan garam secukupnya. Semua bumbu kemudian ditumis dengan api kecil. Setelah semua bumbu ditumis, masukkan kembuhung tadi. Tahan hidung dari mencium aroma khas dan menyengat. Aduklah secara merata. Tunggu beberapa menit, kembuhung tadi sudah siap dimakan.
Sensasi rasanya masam-masam segar. Makanlah dengan nasi panas. Meski bahan dasar tadi sudah nasi, tak cukup dimakan begitu saja. Kita butuh nasi panas. Dimakan dengan nasi ini membuat aroma menyengat kembuhung ini agak berkurang. Kalau dimakan siang hari, pasti menyegarkan. Sebab, sensasi rasanya memang sesuatu banget. Ibaratnya, nasi basi yang lazim dilarang untuk dimakan, kali ini mesti disantap. Memang sudah demikian aturannya membuat kembuhung.
Kalau mau makin ekstrem, semua bumbu tadi tidak usah ditumis. Bagaimana caranya? Setelah semua bumbu siap, kita butuh bambu. Masukkan kembuhung dan bumbu tadi ke dalam bambu. Upayakan merata saat dimasukkan. Setelah masuk, bakarlah bambu tadi sekira 20 menit. Atur panasnya supaya api merata. Jangan lupa mebolak-balik bambu supaya setiap bagiannya terkena bara api yang cukup. Kata penikmat kembuhung, model dibakar dengan bambu ini lebih enak dan gurih ketimbang ditumis. Tapi soal baunya yang menyengat tetap saja terasa. Maka itu, usai menyantap kembuhung, tentu dengan leleran keringat, basuhlah tangan dengan sabun agak lama. Ini untuk menghilangkan aroma khas kembuhung tadi.
- http://www.besemah.com/wp-content/uploads/2014/03/kembuhung-1.jpg
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang