Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sumatera Selatan Sumatera Selatan
Kembuhung - Sumatera Selatan - Sumatera Selatan
- 1 Maret 2018
Orang bersuku Semendo sekarang tersebar hampir di semua provinsi di Indonesia. Aslinya suku ini banyak berdiam di Sumatera Selatan, misalnya di Kabupaten Muaraenim, Kecamatan Muaradua, sebagian di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Baturaja, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Selatan. Di Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, etnik Semendo juga banyak. Sebagian ada juga yang menetap di Lampung dan daerah lainnya, yang berdekatan dengan Sumatera Selatan. Nama Semendo ini di internal etniknya akrab disapa “Semende”. Akhiran “e” memangkhas suku bangsa ini.

Sama dengan daerah lain, suku Semendo juga punya makanan khas. Salah satunya adalah kembuhung

Mari kita dedahkan makanan khas suku Semendo ini. Kita mesti menyiapkan setengah kilogram ikan sungai atau kali. Orang Semendo lazim menyebutnya ikan pihik. Setelah itu, siapkan pula nasi dingin, kira-kira setengah bakul. Kalau sudah ada keduanya, aduk. Campurkan dan upayakan menyatu. Biar terasa sensasinya, gunakan tangan yang sudah dicuci bersih. Setelah nasi dan ikan kali mentah itu menyatu, masukkan ke dalam stoples. Cukup dua hari untuk mendapatkan kembuhung ini. Tapi kalau mau ekstrem, silakan disimpan selama sepekan. Dijamin baunya sangat menyengat. 

Cukup? Belum. Setelah dua hari atau sepekan kembuhung tadi siap, kita masih membutuhkan bumbu. Untuk bumbunya, siapkan bawang bombay, sereh dua batang yang dikeprek, dan cabai hijau yang dipotong-potong. Terakhir, siapkan garam secukupnya. Semua bumbu kemudian ditumis dengan api kecil. Setelah semua bumbu ditumis, masukkan kembuhung tadi. Tahan hidung dari mencium aroma khas dan menyengat. Aduklah secara merata. Tunggu beberapa menit, kembuhung tadi sudah siap dimakan.

Sensasi rasanya masam-masam segar. Makanlah dengan nasi panas. Meski bahan dasar tadi sudah nasi, tak cukup dimakan begitu saja. Kita butuh nasi panas. Dimakan dengan nasi ini membuat aroma menyengat kembuhung ini agak berkurang. Kalau dimakan siang hari, pasti menyegarkan. Sebab, sensasi rasanya memang sesuatu banget. Ibaratnya, nasi basi yang lazim dilarang untuk dimakan, kali ini mesti disantap. Memang sudah demikian aturannya membuat kembuhung.

Kalau mau makin ekstrem, semua bumbu tadi tidak usah ditumis. Bagaimana caranya? Setelah semua bumbu siap, kita butuh bambu. Masukkan kembuhung dan bumbu tadi ke dalam bambu. Upayakan merata saat dimasukkan. Setelah masuk, bakarlah bambu tadi sekira 20 menit. Atur panasnya supaya api merata. Jangan lupa mebolak-balik bambu supaya setiap bagiannya terkena bara api yang cukup. Kata penikmat kembuhung, model dibakar dengan bambu ini lebih enak dan gurih ketimbang ditumis. Tapi soal baunya yang menyengat tetap saja terasa. Maka itu, usai menyantap kembuhung, tentu dengan leleran keringat, basuhlah tangan dengan sabun agak lama. Ini untuk menghilangkan aroma khas kembuhung tadi.

Sumber: - https://www.kompasiana.com/adiansaputra/menikmati-kembuhung-nasi-basi-khas-orang-semendo_5529fa7cf17e610541d62400

              - http://www.besemah.com/wp-content/uploads/2014/03/kembuhung-1.jpg

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline