Gunung Bromo tidak dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan mastarkat suku Tengger. Legenda kasada adalah merupakan cikal bakal rakyat Tengger dan menggambarkan hubungan manusia dan makhluk halus gunung Bromo. Dalam legenda kasada makhluk halus gunung Bromo tidak memilki namA sendiri tetapi di panggil oleh nama Sang Yang Widhi. Cikal bakal Tengger dalam ceritanya digambarkan sebagai asal – usulnya dari kerajaan majapahit dari sebelum keturunan kerajaan Hindu-Budha di jawa. Tujuan legenda kasada adalah bahwa suatu nenek monyang Tengger bernama “Dewa Kusuma” anak dari “Joko Seger” dan “Rara Anteng” mengorbankan jiwanya untuk keluarganya dan orang Tengger. Akibatnya adalah perjanjian di antara roh leluhur “Dewa Kusuma”dan orang Tengger untuk memberi sesajian setiap tanggal 14 bulan kasada dalam ketanggalan Tengger. Upacara sesajian itu bernama “Upacara Kasada” dan diikuti oleh orang Tengger satu tahun sekali sampai sekarang. Dalam permulaan legenda kasada ada tiga peran pokok. Yang pertama bernama ‘Kyai Dadap Putih’ suatu dukun dari kerajaan majapahit. Dia datang ke daerah Tengger bertujuan bersemedi. Peran yang kedua adalah orang perempuan muda bernam “Rara Anteng” pula datang dari kerajaan majpahit.dia datang ke daerah Tengger untuk mencari ayahnya yang menjadi hilang dan sambil semedi di gunungnya. Peran ketiga adalah “‘Joko Seger” orang dari desa di daerah gunungnya. Dia pula mencari orang, pamannya yang hilang sambil semedi di gunungnya. “Kyai Dadap Putih” bertemu dengan “Rara Anteng” dan mengangkat dia sebagai anaknya. Saat “Rara Anteng” bersemedi dia bertemu dengan “Joko Seger”.
Sumber:
http://redendonk.blogspot.com/2012/10/kebudayaan-suku-tengger.html (wawancara dengan warga).
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
                    
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
                    
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
                    
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
                    
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang