Makanan ini juga merupakan sajian yang sangat digemari oleh warga Aceh. Karee kameng alias kari kambing adalah lauk yang hampir selalu ada disetiap acara perayaan seperti pernikahan dan upacara keagamaan. Saking digemarinya, masakan satu ini dapat dijumpai dengan mudah di kedai nasi pinggir jalan hingga di restoran kenamaan di Aceh. Dibanyak keude bu (kedai nasi), kari ini terpampang didepan kedai dalam kuali atau wajan besar yang selalu dipanaskan. Masakan yang satu ini juga mendapatkan tempat khusus di hati para pecinta kuliner tanah air.
Berikut ini adalah resep cara pembuatan Karee Kameng, antara lain:
Bahan:
½ kg daging kambing baian khas > di potong dadu
1 butir kelapa > di buat 500 ml santan kental
Bumbu :
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
5 cabai merah
3 butir kemiri
2 kelingking jahe
3 kelingking kunyit
¼ sdm jintan
¼ sdt bubuk pala
½ sdt lada putih ( merica )
1 sdt ketumbar
Semua bumbu di atas di ulek/di haluskan.
5 siung bawang merah > di tajang halus
2 butir bunga lawing ( pekak, star anise )
2 butir kapulaga
2 butir cengkih
2 batang serai > di memarkan
1 kelingking kayu manis
1 sdt sari asam Jawa
1 genggam daun temurui ( salam koja, daun kari).
Cara Masak:
Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak sayur, masukan bawang merah, bunga lawang, kapulaga, cengkh, kayu manis,dan serai. Teruskan menumis sampai harum.
Masukan daging kambing, di aduk dan terus di tumis sampai warna daging berubah menjadi coklat. Tuangkan snatan, sari asam jawa dan teruskan memasak sampai mendidih. Aduk sesekali, dan bumbui dengan garam, secukupnya.
Kecilkan api, masukan santan, didihkan sambil di aduk sesekali. Masukan cabai merah dan cabai hijau.
Menjelang matang, masukan daun temurui untuk mengharumkan masakan.
Selamat mencoba :)
Sumber: infokuliner.com
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang