Motif Kain
Motif Kain
Kerajinan Nusa Tenggara Barat Lombok
Kain Tenun Lombok, Harta Karun Terpendam Pulau Lombok

Kalau mendengar kain tenun dari Indonesia, rasanya yang terlintas adalah Ulos, Sarung Bugih, dan sebagainya. Tapi pernahkah mendengar Kain Tenun Lombok? Rasanya kurang dikenal di kancah mancanegara, bahkan di Indonesia. Ya, sayangnya kebudayaan ini mulai ditinggalkan, bahkan oleh penduduk aslinya.

Memang banyak yang kita kagumi dari Pulau Lombok. Pantainya, makanannya, adat istiadatnya, dan lain lain. Kain Tenun Lombok merupakan salah satu kerajinan tertua di Pulau Lombok, namun tidak diketahui banyak tentang sejarahnya. Bahkan penduduk asli Lombok, yakni suku Sasak hanya mengetahui bahwa Kain Tenun Lombok sudah ada sejak dahulu kala dan menjadi tradisi bagi rakyatnya. Bayi yang baru dilahirkan akan dibuatkan sebuah kain tenun yang disebut Tenun Umbaq. Tenun Umbaq ini akan digunakan untuk membungkus tubuh bayi tersebut, dan akan disimpan hingga ia tumbuh besar, bahkan sampai ia meninggal dunia. Di beberapa daerah Lombok, kain tenun masih digunakan dalam upacara-upacara adat seperti upacara kelahiran dan perkawinan.

Pembuatan kain tenun ini terbilang cukup rumit karena dipesiapkan mulai dari pembuatan benang dan pewarnaannya, sampai proses penenunan. Seluruh cara pembuatan tersebut juga masih sangat tradisional. Membuat benang dengan cara menggunakan pemberat berupa batu, hingga pewarnaan yang menggunakan tumbuhan kesumba. Sedangkan alat tenunnya sendiri memiliki bentuk yang serupa dengan alat tenun lainnya. Seorang penenun bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk menenun kain selebar 80 cm dan panjang 100 cm.

Motif Kain Tenun Lombok juga tidak bisa dipastikan, karena motif tersebut dibuat dengan keinginan penenun sendiri. Walaupun ada juga beberapa motif tenun yang terkenal dan memiliki makna yang unik seperti Motif Subhanale. Konon, sang pengrajin dari pulau seribu kabah ini sering mengucapkan kata Subhanallah, sehingga kain ini juga memiliki makna syukur dan keagungan terhadap Yang Maha Kuasa.

Seiring berkembangnya zaman, Kain Tenun Lombok ini justru mulai diproduksi di pabrik-pabrik dengan motif yang bermacam-macam dan ukuran yang sangat besar serta waktu yang amat singkat. Harganya pun jauh lebih murah. Kain tenun hasil tenunan asli dengan ukuran 2x80x200 cm bisa bernilai minimal 800.000 rupiah, untuk turis lokal. Itulah sebabnya, pengrajin tenun sendiri di Desa Sade, Lombok, sudah mulai berguguran. Hal ini disebabkan karena turis-turis lebih memilih untuk membeli Kain Tenun Lombok hasil produksi pabrik karena harganya yang jauh lebih terjangkau. Sungguh disayangkan bahwa budaya asli yang khas justru ditinggalkan karena adanya kemajuan zaman.

Sumber : Wawancara langsung dengan pengrajin di Desa Sade, Lombok pada Bulan Juli 2018

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel