KUPAT TAHU PACITAN
Salah satu kuliner pacitan yang ngangeni untuk disantap sebagai menu makan siang atau makan malam adalah kupat tahu Pacitan, atau orang ada juga yang menyebut dengan tahu kupat. Tahu kupat adalah salah satu kuliner yang terdiri dari tahu goreng, kupat (ketupat), tauge, kol, dan diguyur air bawang putih dan kuah kecap, di atasnya ditaburi irisan daun seledri dan kacang goreng.
Yang menjadikan kupat tahu Pacitan memiliki cita rasa khas adalah kuah kecap yang kental menjadikan tahu kupat memiliki rasa manis yang menonjol, lalu air bawang putih menambahkan sedikit rasa gurih, tambah mantap dengan imbuhan kerupuk kuning atau rambak.
Yang menjadikan kupat tahu Pacitan berbeda dengan daerah lainnya adalah bukan hanya terletak pada nama daerah tetapi juga rasanya, dikarenakan perbedaan resep bumbu walaupun menggunakan bahan utama yang sama. Kupat tahu ini bisa anda dapatkan di pasar minulyo atau dibeberapa pasar tradisional lainnya di pacitan. Untuk harganya pun sangat terjangkau, sekitar Rp.5000 rupiah per porsi.
Bahan-bahan
1. 1 buah ketupat
2. 1 butir telur
3. secukupnya daun bawang
4. 100 gram kacang tanah
5. 2 buah tahu sutera
6. secukupnya toge
7. daun selendri
8. bahan kuah
9. air panas
10. 1 buah gula merah
11. secukupnya garam
12. secukupnya kecap manis
13. bahan sambal
14. 5 buah cabai rawit
15. 1 bawang putih
16. secukupnya garam
17. secukupnya bawang goring
Langkah-langkah
1. Siapkan bahan, selesaikan printilan pelengkap seperti
Potong ketupat
Goreng kacang tanah,
Goreng tahu
Potong daun seledri
Dadar telur
2. Membuat kuah
Air panas, dicampur gula tambahkan kecap sedikit aduk hingga larut
3. Membuat sambal
Haluskan cabai, bawang putih dan garam
4. Setelah bahan bahan tersebut disiapkan tata dipiring cantik kemudian siram dengan kuah dan sambal sesuai selera. Selesai
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.