Kisah ini diangkat dari kisah percintaan Dayak Kenyah di Long Peleban, Hulu Sungai Kayan.
Anyi ini adalah seorang anak Paren (Kepala Suku Dayak Kenyah). Ia dipersiapkan oleh ayahnya Jalung untuk menggantikan posisinya ketika dewasa nanti sebagai pemimpin Kampung Long Peleban. Pada masa itu seorang paren tidak boleh menikahi gadis/pria dari golongan biasa.
Saat kecil Anyi memiliki seorang kawan gadis bernama Iring. Gadis ini bukanlah keturunan bangsawan seperti Anyi. Tetapi sejak kecil mereka sering bermain berdua, yang semakin hari menumbuhkan rasa cinta dikedua insan ini. Anyi semakin menyayangi Iring sahabat sejak kecilnya.
Saat itu Long Peleban memiliki musuh dari kampung Long Leju sejak turun temurun. Kemudian terjadilah perdamaian antara Kampung Long Peleban dan Long Leju. Untuk mengikat persatuan antara Kampung Long Leju dan Long Pelaban, maka disepakatilah untuk menikahkan Anyi putera kepala suku Long Pelaban dan Aya puteri kepala suku Long Leju.
Maka dilakukanlah acara perdamaian serta pertunangan antara Anyi dan Aya ini. Walaupun hati Anyi telah terpaut kepada Iring, namun ia tidak kuasa menolak perjodohan ini. Pernikahan mereka berdua disepakati ketika Anyi dan Aya beranjak dewasa.
Tidak lama setelah itu, Jalung ayah Anyi meninggal dunia. Anyi kecil ini mau tidak mau harus menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala suku. Hingga tiba saatnya untuk melaksanakan mandat perjodohan yang sudah disepakati dengan kampung Long Leju. Anyi kemudian menikahi Aya – walaupun hatinya masih mencintai Iring. Pernikahan itu tidak lain hanyalah sebagai formalitas belaka.
Anyi berada didalam dilema dimana ia harus memilih cintanya atau posisinya sebagai kepala suku. Demi untuk menyelamatkan cintanya, Anyi kemudian melarikan Iring kesuatu tempat persembunyian. Walapun demikian Anyi masih tetap rutin pulang ke Long Peleban untuk menjalani kehidupan rumah tangganya dengan Aya.
Singkat cerita, skandal cinta terlarang antara Anyi dan Iring diketahui oleh Aya isteri sahnya. Aya yang tidak terima akan perselingkuhan ini kemudian mengutus seorang pemuda untuk membuntuti Anyi ketempat persembunyiannya untuk membunuh Anyi.
Namun ternyata Anyi juga bukanlah orang yang sembarangan, ia juga memiliki kesaktian yang mumpuni untuk melawan utusan Aya ini. Bahkan Anyi berhasil membunuh orang tersebut.
Terungkapnya skandal percintaan terlarang ini kemudian membuat Anyi harus disidang secara adat oleh para tetua. Ia dihukum berat yaitu diusir dari kampung halamannya dan kehilangan haknya sebagai seorang kepala suku. Ia kemudian memilih cinta sejatinya Iring dan hidup bersama didalam pengasingan.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2018/03/10/kisah-cinta-terlarang-anyi-iring/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.