Reog Sunda adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Kesenian ini memadukan antara nyanyian, lawakan, cerita sosial, seni tari, dan alat instrumen khas sunda yaitu Dogdog. Dahulu, seni Reog Sunda digunakan sebagai media dakwah atau penerangan, lalu seiring berkembangnya zaman seni ini bertambah fungsinya sebagai media hiburan. Reog Sunda dimainkan oleh empat orang. Satu orang berperan sebagai Dalang sebagai pengendali permainan yang membawa alat musik yang disebut Tilingtingtit, satu orang yang lain berperan sebagai Wakil Dalang yang membawa alat yang disebut dengan Penempas. Kemudian dua orang lainnya berperan sebagai peran pembantu yang membawa alat musik Brangbang dan Badublang. Selain alat-alat musik tersebut, digunakan juga alat musik lain yang biasanya dibawa oleh para pemain sebagai pelengkap, antara lain kendang, terompet, gong, dan kecapi. Alat musik modern seperti keyboard dan gitar juga biasa digunakan.

Ada beberapa bentuk penyajian lagu yang biasa dibawakan untuk mengiringi Reog Sunda ini, seperti kadipaten, rereongan, tilil, sisindiran, sintren, dan lain sebagainya. Selain penyajian lagu, terdapat 2 macam pola di dalam penyajian Reog Sunda, yaitu pola tabuhan kempringan yang bertempo lambat serta pola kekeringan yang berirama cepat. Kedua macam pola tersebut memiliki fungsi yang berbeda, pola tabuhan berfungsi sebagai pengiring lagu, sedangkan pola kekeringan biasanya ditampilkan di babak awal pertunjukan.
Pertunjukan Reog Sunda diawali dengan intro yang disebut dengan 'tatalu', yaitu ketika para pemain masuk area panggung sambil menabuh alat musik Dogdog dan berputar mengelilingi area panggung kemudian membentuk barisan. Setelah dilakukan 'tatalu', Dalang memperkenalkan grup Reog Sunda tersebut diikuti dengan para pemain yang memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah perkenalan selesai, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional asal Sunda seperti kidung, jaipong, dan lain-lain. Nyanyian tersebut pun diiringi dengan alat musing Dogdog serta dipadukan dengan tarian dan lawakan.
Awal mula Reog Sunda ditayangkan di TVRI maupun televisi swasta, seni pertunjukan ini mendapat sambutan yang bagus. Reog Sunda juga sering digelar di berbagai acara oleh masyarakat. Namun, semakin lama kesenian ini semakin memudar. Padahal, Reog Sunda ini sangat disenangi oleh masyarakat terutama masyarakat di pedesaan dan sebagian kecil masyarakat perkotaan karena mengandung unsur hiburan. Namun, sekarang pemain dan kelompok Reog Sunda ini semakin sulit untuk dijumpai.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang