Tahu susu. Mungkin ada yang pernah mendengar namanya sebelumnya, seperti tahu susu di Lembang, Kuningan, maupun yang khas Sumedang. Namun, kota di Jawa Tengah ini pun memiliki makanan khas yang namanya sama, tetapi memiliki metode pembuatan maupun bahan yang khas dari tahu susu lainnya.
Walaupun bernama 'tahu', produk asli Boyolali ini sama sekali bukan produk olahan kedelai seperti tahu pada umumnya.Namun, benar-benar terbuat dari susu sapi, yang mana merupakan salah satu produk utama dari kota ini yang berjulukkan 'Kota Sapi'. Susu sapi yang digunakan juga bukan susu sapi biasa, namun susu sapi betina yang pertama dikeluarkan setelah melahirkan. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan susu tersebut sangat tinggi gizi dibanding susu umumnya (analogikan saja dengan ASI), namun dari sumber yang beredar susu tersebut sangat amis dan akan mengunig jika disimpan lama. Oleh karenanya, masyarakat setempat mencari cara untuk menjadikannya produk lain. Susu untuk membuat tahu pun dicampur dengan berbagai rempah (seperti bawang putih) dan diolah melalui proses sederhana (dikukus dan digoreng), dan jadilah tahu susu khas Boyolali.
Untuk mendapatkan tahu susu ini tidaklah mudah, karena produk ini tidak diproduksi banyak (bahan dasarnya susu sapi betina pertama melahirkan), sehingga perlu untuk memesan terlebih dahulu agar dapat merasakan kenikmatan dari tahu olahan ini.
Penulis:
NIM 16518242, STEI ITB
#OSKMITB18
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang