Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Tempat Wisata Sumatera Barat Kota Bukittinggi
Janjang 1000 Kota Bukittinggi
- 15 Agustus 2018

Ngarai Sianok yang terdapat di Bukittinggi merupakan salah satu objek wisata alam yang sangat terkenal. Di ngarai ini banyak terdapat objek wisata alam yang bisa dinikmati oleh pengunjung atau wisatawan yang datang ke Bukittinggi. Pemandangan lembah dengan bukit yang berdinding terjal dengan kemiringan yang mencapai 90 derajat berpadu gunung Singgalang membingkai keindahan ngarai ini.

Dan di dalam ngarai tersebut terdapat beberapa aliran sungai yang membelah lembah. Juga ada petak-petak sawah yang hijau dan kuning yang berbingkai tebing ngarai. Juga terdapat rumah-rumah penduduk meski tidak banyak.

Salah satu objek wisata alam yang terdapat ngarai ini adalah Janjang Saribu atau Tangga 1000. Janjang dalam bahasa Padang artinya adalah tangga. Saribu artinya seribu. Jadi Janjang Saribu berarti tangga yang jumlahnya seribu. Itu makna dari segi bahasa.

Janjang saribu

Dari segi defenisi tentu saja berbeda. Karena jumlah tangga di sini tidak sampai 1000 buah. Ratusan iya. Tapi karena jumlahnya sangat banyak, maka dianggap saja 1000. Mungkin orang dulu juga ngga mau repot-repot menghitung jumlah sebenarnya tangga yang terdapat di sana kali ya, hehehe.

Jadi, Janjang Saribu adalah sederetan ratusan anak tangga yang terdapat dinding atau tebing Ngarai Sianok. Janjang Saribu dan Janjang Koto Gadang alias Tembok Besar Cina mini itu beda. Sama-sama terdapat di Ngarai Sianok tapi lokasinya beda. Kedua objek wisata tersebut berjarak kira-kira 1,5km.

Awalnya saya tidak tau persis lokasi Janjang Saribu ini. Tapi ketika saya jalan ke Taruko CafÃÆ'© Resto, di seberang sungai saya melihat deretan huruf-huruf berwarna merah menyala yang terbaca Janjang Saribu. Saya coba jalan ke sana sekembali dari restoran Taruko Cafe yang ada di Ngarai Sianok. Tetapi tidak jadi masuk ke kawasan Janjang Saribu, karena hari sudah sangat sore.

Dari bawah dekat sungai Dari bawah dekat sungai Puncak dari Janjang Saribu ini adalah sebuah kampung yang bernama Bukik Apik atau Bukit Apit. Dulunya Janjang Saribu adalah tangga yang digunakan warga masyarakat Bukit Apik untuk mengambil air ke sungai yang terdapat di dasar ngarai. Deretan tangga ini berada di dinding ngarai yang tegak curam yang bahkan berada pada kemiringan sudut 90 derajat.

Taman panorama yang ada di puncak ngarai tidak besar. Taman tersebut kurang terawa. Bahkan pondok istirahatnya sudah tumbang. Lokasi taman panorama Janjang 1000 ini berada di belakang rumah penduduk. Jalan untuk menuju ke taman tersebut berupa jalan setapak yang diberi konblok yang kiri-kanannya adalah aparak atau kebun penduduk. Jarak taman ini kira-kira 100 m dari jalan raya.

Meskipun berada di dekat parak (kebun) rumah penduduk, pemandangan Ngarai Sianok di taman yang sederhana ini indah berlatarkan Gunung Singgalang. Pengunjung yang datang umumnya ingin merasakan petualangan dan sensasi naik - turun tangga di tebing Janjang Saribu yang curam dan terjal ini. Ada yang datang dari arah ngarai di bawah tangga, ada juga yang datang dari arah taman di Bukik Apik.

Sumber https://firstychrysant.wordpress.com/2016/07/20/janjang-saribu-1000-ngarai-sianok-bukittinggi-sumatera-barat/

OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev