Jagung pulut atau banyak orang mengenalnya sebagai jagung ketan merupakan jenis varietas jagung baru. Berbeda dari jenis jagung pada umumnya, jagung pulut berwarna ungu. Jagung ini memiliki tekstur yang lembut. Jagung ini adalah salah satu komoditas unggul di Sulawesi.
Salah satu kendala dalam produksi jagung pulut ini adalah masih sangat minimnya petani yang berniat membudidayakannya. Hal ini disebabkan belum banyaknya petani yang mengetahui manfaat dari jagung pulut sendiri.
Bagi masyarakat Takalar, Bulukumba, Sulawesi Selatan, jagung pulut banyak dikonsumsi masyarakat sebagai makanan sehari-hari. Bahkan, jagung ini dapat dijadikan olahan makanan sebagai camilan yang memiliki cita rasa gurih dan renyah. Camilan dari jagung ini biasa disebut marning oleh masyarakat setempat.
Untuk mendapatkan rasa jagung yang lezat, biasanya masyarakat Takalar mengukus jagung dengan tebu. Batang tebu dipukul-pukul sebelum dikukus yang akan menghasilkan jagung pulut yang pulen dan manis. Masyarakat setempat biasanya menghidangkannya bersama garam, cabai rawit, dan perasan jeruk limau.
Jangung pulut tak hanya lezat, tetapi memiliki kandungan yang luar biasa, yakni mengandung amilopektin yang tinggi, mencapai 90%. Kandungan amilopektin tinggi akan membuat jagung terasa lebih pulen, lengket, dan kenyal setelah dikukus.
Jagung pulut berwarna ungu dikarenakan terdapat kandungan antosianin yang sangat tinggi. Antosianin memiliki peran sebagai antioksidan dalam tubuh yang mampu menangkal radikal bebas. Senyawa aktif tersebut juga dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit, seperti mencegah penumpukan lemak dan memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang