Sidat merupakan ikan yang bergenus sama dengn ikan unagi di Jepang. Tubuhnya memanjang seperti belut tetapi lebih besar dalam diameternya. Sidat banyak ditemukan di sungai-sungai yang bermuara di danau Maninjau. Sidat pun merupakan ikan yang mirip dengan salmon dalam cara perkembangbiakannya. Ikan sidat dewasa akan berenang ke hilir dan bertelur di laut dan mati karena kelelahan. Telur-telur banyak menjadi makann ikan-ikan di laut dan sebagian kecil telur tersebut menetas dan berhasil menuju hilir dan tumbuh besar disana. Siklus ini merupkan kebalikan siklus hidup salmon dimana ikan tersebut bertelur di hulu, bukan hilir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Yodfitfinda pada hari Minggu, 12 Agustus 2018 lalu.
Daging ikan sidat dipandang mewah dan lezat oleh masyarakat pada dewasa ini. Tetapi ikan sidat sudah tidak banyak ditemukan di habitat asalnya. Dikarenakan nilai permintaan meningkat sedangkan jumlah populasi ikan sidat di alam berkuang seiring waktu, maka para peternakpun melaksanakan perannya. Saat ini, peternakan sidat hanya ada dua di Indonesia. Salah satunya merupakan peternakan ikan sidat milik Denny Firmansyah yang merupakan penduduk Indonesia, dan satunya lagi merupakan perusahaan milik negara asing.
Di peternakan milik Bapak Denny ini menyajikan lhan ikan sidat juga. Diantranya adalah sosis, dan filet ikan sidat yang diolah dan dikemas dibawah perusahaan budidaya miliknya sendiri. Hal ini dikrenakan pembudidaya ikan sidat belum banyak, maka akan efisie apabila membuat pabrik olahnnya sendiri daripada mencari badan atau pengusaha olahannya di luar sana.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang