Ikan Balobo, atau yang populer dengan sebutan ikan julung-julung memang menjadi favorit penduduk Kepulauan Aru. Nilai ekonomisnya bertambah ketika banyak pengunjung dari luar daerah yang membelinya sebagai buah tangan. Ikan yang memiliki ciri khas mata cerah, pupil hitam menonjol, dan insang berwarna merah tanpa lendir ini banyak ditemui di kawasan Aru Tengah Timur dan Aru Tengah Selatan. Tepatnya di Desa Karei, Beltubur, Siya, Salarem, Gomar Meti, Longgar dan Apara.
Ikan Balobo mirip tuna atau peda. Tekstur dagingnya padat, lentur berwarna putih bersih. Tidak ada warna merah sepanjang tulang belakang. Panjangnya bisa mencapai 45 cm, namun umumnya 30 cm. Ia tergolong ikan pelagis (pelagic fish) yaitu ikan yang hidupnya bergerombol di permukaan laut sampai kolom perairan laut yang berkadar garam tinggi dengan kedalaman hingga 200 meter.
Umumnya nelayan menangkap ikan-ikan ini dengan menggunakan jaring, seperti jaring insang berukuran 1-2 inc, jaring lingkar, pukat cincin, payang atau bagan. Untuk jenisnya ikan pelagis, ada dua yaitu pelagis besar dan kecil. Ikan pelagis besar diantaranya ikan tuna dan ikan cakalang. Sedangkan pelagis kecil, yaitu ikan teri, ikan kembung.
Meski ikan Balobo bisa ditemui sepanjang tahun, tetapi khusus pada musim timur yang jatuh pada bulan Juni sampai November adalah masa spesial, berlimpahnya ikan Balobo. Jika per trip rata-rata setiap nelayan mengangkut 200-300 ekor. Pada musim timur bisa mencapai 2000 ekor. Untuk penghasilan nelayan memang masih relatif kecil, antara Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta. Jika sudah diolah menjadi ikan asin, rata-rata dijual pedagang di pasaran seharga Rp 45 ribu per kilogramnya. Agak jauh sedikit, harga bisa berbeda.
	
	Bahan dan Cara Pembuatan:
Untuk meningkatkan produktivitas, menurut cerita penjaga stand masih terkendala peralatan, terutama kurangnya cool storage dan ice maker. Proses pengolahannya pun sederhana sekali. Berikut ini rinciannya kalau yang ingin mengetahui proses pembuatan ikan asin ;)
	• Ikan dibersihkan (pengeluaran sisi dan isi perut)
	• Penyiangan
	• Pencucian 1 (pencuciannya dengan air laut sampai bersih)
	• Penirisan
	• Penggaraman dengan metode penggaraman basah
	• Pengepresan selama satu malam
	• Pencucian II (pencucian dengan air lalu dengan menggunakan sikat untuk membersihkannya)
	• Pencucian III (pembilasan dengan air laut)
	• Pengeringan
	• Penyimpanan
Alamat Penjual:
Restoran Sari Gurih
Jl. Dana Kopra, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon, Maluku
0911 341888
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
