Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam. Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya.
Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam, dsb.)
Mantra Tuyul
Caranya pertama: Kita cari tanggal kematian dari seorang bayi yang meninggal dalam kandungan/ belum sempat lahir ke dunia dan kemudian ikuti langkah berikut ini.
Bahan: satu gentong air dan nyalakan lilin di atasnya. Masukkan yuyu/kepitingkali dan masukkan di dalam gentong. Sediakan pula air pancuran, janur kuning (3 helai) dan rambut (9 helai).
Selanjutnya Anda telanjang duduk bersila di depan gentong berisi air yang sudah ada yuyu dan air dari pancuran terus mengucur. Panggil dia dengan mantra berikut ini:
“Tak cepakke dolananmu
Tak sogati pekaremanmu,
Mreneyo dadi anakku (ini bila ingin memelihara. Kalau sekedar ingin ketemu, ucapannya: mreneyo dadi kancaku)
Ojo nesu, ojo mlayu yen ora podo karo kekarepanmu lan pekaremanmu
Iki aku ….. (sebutkan nama Anda) sing arep dadi Bapa mu!
(ini bila ingin memelihara. Kalau sekedar ingin ketemu, ucapannya: sing arep dadi kancamu)”
Mantra ini adalah cara Anda paling mudah melakukan kontak batin dengan tuyul.
Cara kedua, Anda tidak perlu mendapatkan tanggal kematian dari seorang anak kecil yang belum sempat lahir ke dunia dan langsung menyediakan bahan dan mengikuti langkah sebagaimana di atas.
Dua langkah di atas ada bedanya. Langkah pertama, kita akan mendapatkan jenis tuyul yang lebih hebat, lebih gesit dan susah ditangkap dari tuyul yang kita dapatkan dari langkah kedua.
Tuyul akan datang menerima Anda dan Anda perlu mempersiapkan diri untuk memeliharanya. Mohon persiapkan diri agar tidak kaget saat berdatanganmakhluk-makhluk kecil setinggi botol. Bila Anda ingin memiliki tuyul, segera pilih salah satu yang Anda anggap paling bagus.
Sediakan kamar kosong dan beri sesajen setiap hari seperti Anda memiliki anak kecil dan letakkan tuyul itu di sana. Selain untuk mencuri uang, Tuyul juga bisa membisikkan apa yang ia tahu dan apa yang anda ingin tahu sehingga ramalan Anda menjadi sangat tepat. Banyak dukun mahir mempraktekkan ilmu ini. Meskipun tuyul tidak mempunyai kesaktian besar, bantuannya bisa membuat Anda menjadi kaya dan ramalan Anda akan jitu.
Sumber: http://kamuperlutahu21.blogspot.com/2013/06/asal-mula-hantu-tuyul.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja