Guritan pada dasarnya ialah puisi balada, yaitu puisi rakyat yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa, tokoh pujaan, dan orang yang menjadi pusat perhatian. Di dalam cerita Raden Kesian, akan ditemui cerita tentang orang-orang perkasa, tokoh pujaan orang yang menjadi pusat perhatian yaitu Ratu Agung, Raden Kesian, Raden Alit, Remas Salit, Selimur Remas, Itam Manis, Ali Junjungan, Imam Deriak, dan sebagainya. Demikian juga di dalam guritan judul lainya, seperti Guritan Bujang Remalun, Guritan Raden Peturun, Guritan Rindang Papan dan sebagainya, guritan-guritan tersebut menceritakan tentang orang-orang perkasa, tokoh pujaan, dan orang yang menjadi pusat perhatian.
Tujuan dari pertunjukan guritan adalah untuk menghibur orang yang ditimpa musibah kematian, karena guritan mengandung perbandinganperbandingan kehidupan, baik suka maupun duka. Orang yang mempertunjukan guritan disebut Tukang Guritan. Pertunjukan guritan yaitu suatu episode atau suatu puisi balada yang dilagukan atau dinyanyikan (meminjam istilah philips, 1981:8 dalam Canrhas, 1989:1).
Terdapat dua cara dalam persiapan pertunjukan guritan, yaitu dengan tanpa persiapan dan dengan persiapan. Pertunjukan guritan tanpa persiapan maksudnya tukang guritan memang sudah berada di rumah ahli mayat pada malam harinya sesudah pengajian, kemudian berdasarkan permintaan hadirin, tukang guritan diminta untuk mengadakan pertunjukan guritan. Sambang dan bantal di gunakan pada saat guritan. Sebagai sastra daerah, Guritan Raden Kesian di daerah Ulu Kinal sudah jarang di pergunakan, baik oleh anggota masyarakat yang menggunakan bahasa Pasemah maupun pendukung-pendukung lainnya.
Sumber : Buku Penetapan WBTB 2018
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
