Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur Flores
Gunung Inerie
- 17 November 2018

Pastilah semua belum mengenal gunung Inerie yang satu ini namun bagi masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur pastilah sudah mengenal gunung yang tingginya 2.200 m ini. Ketika melihat gunung ini di tepi jalan menuju wisata adat Bena akan timbul suasana yang amat berbeda di mana akan dibawa ke masa lampau dengan adat dan budaya yang masih kental yang bayak ditemui situs pra sejarah seperti megalitikum batu-batu besar yang menjadi tempat persembahan untuk acara upacara adat.

Kembali lagi dengan gunung Inerie yang menjadi ikon kota Ngada ini sungguh menakjubkan dengan mengandung banyak sejarah terkandung di dalamya. Bahkan terkadang di zaman modern seperti saat ini banyak para kaum muda sama sekali tak mengerti akan sejarahnya dari gunung Inerie memang para tetua adat pastinya mengerti tetapi bagi kalangan muda jika tak memahami sama halnya tak mencintai tanahnya sendiri apalagi nenek moyangnya sendiri. Bahkan sebagai pelancong terkadang hanya suka melihat keindahan alamnya dan berfoto-foto untuk menunjukan bahwa dia semakin eksis.

Tapi bukan hanya itu saja ketika berwisata atau sekedar jalan-jalan rugi rasanya tanpa mengetahui cerita di balik gunung Inerie yang begitu megah, elok di pandang mata. Beruntung penulis dapat bertemu dengan seorang pensiunan guru yang saat ini masih aktif menuliskan karya-karyanya yang peduli akan budaya Ngada demi penyadaran anak-anak untuk mengetahui nenek moyangnya sendiri beliau adalah John Regang yang menuliskan dari beberapa sumber dan pengamatannya diceritakan bagaimana sejarah dari gunung Inerie berikut ini kisah singkatnya. [caption caption="gunung Inerie"][gunung Inerie] Inerie adalah nama seorang pribadi mitologis yang berdiam di atas gunung itu. Nama ibunya adalah Roka. Masyarakat Ngada Barat memberikan nama gunung itu Poso yang berarti anak Inerie. Suaminya Jaramasi yang dikuburkan di puncak gunung itu dan menguasai orang-orang mati di gunung itu.

Cerita yang paling menarik di balik gunung Inerie pernah ada pertempuran antara gunung itu dengan gunung Ambo Rombo yang terletak dihadapannya karena masalah belis (atau mas kawin). Awalnya Inerie memotong leher Ambo Rombo yang mengakibatkan luka-luka yang dalam dan mengeluarkan darah yang panas yang dipercayai sampai sekarang terlihatnya asap sebagai akibat dari pertempuran berdarah tersebut. Kemudian Ambo Rombo memenggal kepala Inerie yang berguling ke laut dan tenggelam sampai kedalaman.

Itulah sepenggal kisah sejarah yang melatar belakangi dari gunung Inerie dipandang dari segi mitologi sejarah akan berbeda ceritanya lagi jika ditinjau dari sudut yang lain seperti ilmu geografi pastinya akan melihat dari terbentuknya gunung dari segi vulkanologi. Cerita di atas semoga menjadi bumbu-bumbu cerita dari gunung Inerie bukan hanya sekedar asyik berfoto ria tanpa mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tentu saja nilai-nilai berasal dari masyarakat asli itu sendiri dan patut diketahui, dilestarikan untuk generasi anak cucu mendatang.

sumber: https://www.kompasiana.com/desiariani/561bd09c357b61a717ea59eb/sepenggal-kisah-dari-flores-cerita-di-balik-gunung-inerie

#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline