Gule Eungkot Paya merupakan warisan kuliner masyarakat Aceh. Eungkot Paya berarti ikan payau. Bahan baku gulai ini merupakan salah satu jenis ikan yang biasanya hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar. Lazimnya yang digunakan ikan gabus atau dalam bahasa Aceh disebut eungkot bache. Ada juga yang menggunakan ikan lele yang disebut seungkoe, ataupun sepat serta kruep. Citarasa Eungkot Paya olahan khas Aceh berasal dari ketumbar sangrai dan kelapa sangrai yang telah ditumbuk halus. Ciri khas lainnya adalah tidak menggunakan santan untuk kuahnya.
Resep Gulee Eungkot Paya : Bahan-bahan: 700 ml santan dari 1 butir kelapa 500 gram ikan gabus, potong-potong sesuai selera 10 mata asam sunti 5 sdm kelapa sangrai, haluskan 3 lembar daun jeruk 2 tangkai daun kari (salam koja), ambil daunnya Air perasan jeruk nipis Garam secukupnya
Bumbu yang Dihaluskan: 10 buah cabai rawit 8 butir bawang merah 7 buah cabai merah keriting 5 buah cabai merah 5 siung bawang putih 2 sdm ketumbar sangrai 1 sdt kunyit bubuk
Cara Membuat: 1. Untuk menghilangkan licin di kulit ikan, sebelum dipotong terlebih dahulu ikannya diremas-remas menggunakan daun pisang. Sedangkan untuk menghilangkan bau amis, biasanya dipakai air perasan jeruk nipis maupun perasan jeruk purut Diamkan 15 menit. 2. Masukkan bumbu halus, kelapa sangrai, daun kari, daun jeruk, dan asam sunti, aduk rata. Tuangkan santan, masak dengan api kecil hingga juah menyusut dan bumbu meresap. Angkat dan sajikan.
Alamat Penjual:
Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk
Jalan Leung Bata, Banda Aceh
(https://dapur-teh-enur.blogspot.com/2015/11/resep-gulee-eungkot-paya-gulai-khas-aceh.html)
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang