Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Bengkulu Bengkulu
Gulai Pisang #DaftarSB19
- 13 Februari 2019

Gulai pisang adalah makanan khas dari Bengkulu. Meski tak diketahui persis kapan kemunculannya, ia diyakini sebagai sebuah makanan tua peninggalan nenek moyang. Soal rasa, gulai pisang cukup enak untuk dimakan. Pisang lebih menjadi makanan pengganti kala tidak ada ikan atau daging. Bahan-bahan dan cara untuk membuat gulai pisang antara lain:

  1. Satu sisir  pisang
  2. Setengah kilogram santa

Bahan untuk bumbu:

  1. 3 lembar daun jeruk
  2. 2 batang serai
  3. 1 ruas lengkuas
  4. 1 sendok makan bumbu kari bubuk
  5. 50 gram cabai merah keriting
  6. 5 buah cabai hijau besar
  7. 10 buah cabai rawit besar
  8. 3 siung bawang putih
  9. 5 siung bawang merah
  10. 1 sendok makan ketumbar yang sudah disangrai
  11. ½ sendok the merica bubuk
  12. ½ sendok teh pala bubuk
  13. ½ sendok teh jintan
  14. 2 buah kemiri yang sudah disangrai
  15. 1 buah kapulaga
  16. 3 buah cengkeh
  17. 3 cm kayu manis
  18. ½ sendok teh garam

Cara membuat :

  1. Kupas pisang kepok, iris serong, rendam dengan garam dan jeruk nipis selama 15 menit, tiriskan lalu rebus/kukus selama kurang lebih 10 menit
  2. Buat bumbu halus dari cabe merah keriting bawang putih dan bawang merah, ketumbar, merica, pala, jintan, kemiri, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan garam. Cabai hijau dibelah dua, cabai rawit dibiarkan utuh. Serai dan lengkuas dikeprek
  3. Tumis bumbu halus sampai harum
  4. Apabila sudah harum masukan daun salam, daun jeruk, serai dan lengkuas, tumis kembali sampai harum
  5. Masukan santan dan bumbu kari bubuk, aduk sampai santan mendidih
  6. Masukan pisang dan ikan teri, didihkan kembali sampai kuah mengental
  7. Terakhir masukan cabai hijau dan cabai rawit yang sudah ditumis terlebih dahulu dengan sedikit minyak, kurang lebih 3-5 menit, periksa rasa, lalu angkat.

 

sumber:

https://gitejulianty.wordpress.com/2015/03/19/gulai-pisang-makanan-khas-bengkulu-yang-enak-untuk-santap-makan-bersama-keluarga/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev