Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sumatera Barat Payakumbuh
Gulai Hari Raya khas Payakumbuh Sumatera Barat

Negara Indonesia adalah negara yang terkenal dengan beragam ras dan budaya, juga yang tak kalah terkenal yaitu beragam cita rasa kulinernya. Dan yang biasanya paling menarik perhatian yaitu kuliner daerah. Sudah jelas pula kuliner daerah yang paling banyak peminatnya yaitu masakan padang. Nama-nama seperti rendang, gulai tunjang, dendeng pasti sudah sangat terkenal di kalangan para pecinta kuliner negeri ini. Namun apakah ada masakan yang hanya dibuat pada hari/waktu tertentu saja? Jawabannya ada. 

Masakan ini hanya dinikmati oleh para warga Payakumbuh pada Hari Raya Idul Adha & juga Hari Raya Idul Fitri, seperti namanya Gulai Hari Raya. Dikesempatan kali ini saya mendapatkan informasi dari narasumber dimana beliau Nenek saya. Nenek saya pada dasarnya orang asli Payakumbuh, dan beliau berkenan memberikan saya resep berharga Gulai Hari Raya ini berdasarkan pengetahuannya.

Bahan-Bahan:

  • 1 kg Buntut Sapi
  • 1/2 kg Babat Sapi
  • 1/2 kg Hati Sapi
  • 1/2 kg Usus Sapi
  • 1/2 kg Limpa Sapi
  • 1/2 kg Ginjal Sapi
  • 4 bungkus terasi (Dibakar & Dihaluskan)
  • 1 kg Santan
  • 4 siung Bawang Merah (Dihaluskan)
  • 2 batang Serai (Digeprek)
  • 30 Cabai Keriting (Dihaluskan)
  • 3 sdm Garam
  • 3 sdm Gula

Cara Membuat:

  • Potong Buntut menjadi bagian-bagian kecil
  • Potong semua jeroan menjadi sebesar satu ruas jari tulunjuk
  • Untuk kuahnya, siapkan Terasi yang sudah dihaluskan, Cabai yang sudah dihaluskan, Bawang merah yang sudah dihaluskan dan juga Serai yang sudah di geprek
  • Masukkan bumbu ke dalam Santan lalu aduk hingga kuah berwarna merah ke coklatan
  • Lalu masukkan Buntut & juga Jeroan
  • Aduk rata hingga tidak ada lagi bumbu yang menggumpal
  • Masak di kompor menggunakan api yang sedang selama kurang lebih 3 jam
  • Matikan api jika kuah sudah berubah menjadi coklat pekat
  • Tambahkan gula & garam

Begitulah cara memasak Gulai Hari Raya Khas Payakumbuh dengan versi yang saya dapat dari Nenek saya. Biasanya masakan ini juga dihidangkan dengan Petai rebus dan Sambal Hijau. Dengan adanya masakan ini dapat membuktikan bahwa beragam kuliner di Indonesia juga dapat ditemukan hanya pada hari/waktu tertentu saja. Dan pada kesempatan kali ini Nenek saya dapat berbagi resep melalui saya yaitu resep makanan Gulai Hari Raya khas Payakumbuh.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline