Setiap kali kita singgah untuk bersantap dirumah makan Padang, akan disuguhi berbagai masakan Padang yang terkenal .Seperti rendang,dendeng balado,pangek ikan ,masakan terung balado,petai balado dan soto Padang.Tak lupa ayam pop serta rebusan daun ubi dengan sambal balado hijau yang sangat terkenal lezatnya.
Di beberapa rumah makan Padang ada juga yang menyediakan dendeng batokok, sambal asam padeh dan gajebo.
Gajebo
Gulai Gajebo,termasuk makanan paling lezat diantara masakan Padang lainnya.seperti dendeng batokok. Tapi belakangan amat jarang ditemukan kedua jenis masakan khas Padang ini, Mungkin karena untuk memasaknya butuh waktu yang lebih lama ,dibandingkan masakan lainnya.
Oleh karena itu ,alangkah baiknya bila kita dapat memasaknya sendiri.
Gajebo ini hampir sama dengan masakan asam padeh,hanya pada Gajebo ditambah gula setengah sendok makan sedangkan asam padeh tidak pakai gula sama sekali.Gajebo ini juga bedanya dengan asam padeh karena pada asam padeh daun kunyit ,kunyit dan daun jeruk serta sereh lebih sedikit dibandingkan dengan gajebo.
Saya sering juga memasak gajebo ini karena selain empuk dan gurih,gajebo membuka selera makan Ketika nafsu makan menurun,entah karena lagi kurang sehat, maka disuguhi gajebo,selera makan jadi pulih kembali.
Setiap resep masakan,memiliki ciri ciri khas tersendiri, sesuai selera. Jadi tidak harus persis sama.Misalnya yang suka pedas,maka dapat menambah jumlah cabenya,sedangkan bagi yang tidak suka makanan terlalu pedas,dapat mengurangi cabenya dan ditambah tomatnya...Jadi dalam mengikuti resep masakan, tidak harus terpaku pada apa yang tertulis Karena dapat dimodifikasi ,sesuai selera kita .Makanya kalau ada waktu ,memasak makanan kesukaan sendiri,tentu lebih enak,daripada makan diwarung.
Resep Sederhana Masakan Gajebo
Bahan-bahan yang diperlukan :
Daging sapi segar 1 kg(Kalau orang Padang suka yang ada lemak padatnya).
Cabe giling dua sendok makan.
3 biji tomat yang besar
Daun Kunyit 4 lembar
Daun jeruk 6 lembar
Kunyit ½ sendok makan(kalau tidak ada bubuk boleh dengan kunyit biasa 2x empu jari)
sereh 2 batang
Bawang putih 2 bongkah
Kemiri 4 biji digiling halus
Jahe sebesar empuh jari
Garam secukupnya
Daun salam (bila ada kalau tidak tidak apa-apa)
Cara Memasaknya:
Tahap Pertama;
Daging dipotong potong
besarnya sesuai selera, jangan terlalu kecil
masukan kedalam panci
beri bumbu : garam ,jahe yang sudah ditumbuk atau diiris, daun salam kalau ada dan bawang putih yang sudah dibersihkan dari kulitnya serta ditumbuk.
Rebus daging yang sudah diaduk dengan bumbu
airnya jangan terlalu banyak,agar kuahnya dapat mengental
tunggu sampai benar benar empuk
Tahap Kedua:
Masukan cabe,
tomat,yang sudah di blender atau dirisi
daun kunyit,
daun jeruk ,
kunyit,
sereh,
bawang putih
kemiri
garam
Masukan semua bumbu kedalam rebusan daging yang sudah empuk.
Kecilkan apinya.
Tunggu hingga kuahnya mengental
Matikan apinya dan pindahkan masakan tadi
tunggu selama lebih kurang 15 menit ,hingga rasanya meresap dalam daging
Gulai Gajebo sudah siap disajikan.
sumber: https://www.kompasiana.com/roselinatjiptadinata/resep-sederhana-masakan-gajebo-khas-padang_57117198599373570e4d5068
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja