Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Tenggara Pulau Kabaena
Gola Ni'i - Pulau Kabaena - Sulawesi Tenggara
- 6 Maret 2018
Kabaena tidak hanya dikenal dengan keindahan gugusan pulau-pulau kecil dan pantainya. ada banyak yang menarik untuk diketahui yaitu tentang kuliner. disetiap daerah di Indonesia mempunyai kuliner khas yang menjadi ciri daerah tersebut. pulau kabaena juga mempunyai beberapa macam kuliner diantaranya adalah Gola Ni’i atau Gula Kelapa.
 
pembuatan gola nii sedikit rumit dan membutuhkan keahlian khusus untuk bisa menghasilkan gula kelapa yang enak. biasanya pembuat makanan khas kabaena ini adalah orang-orang yang sudah terlatih. ada tips pembuatan gula kelapa yang saya dapatkan dari beberapa nara sumber terpercaya.
 
Pembuatan gula kelapa dapat kita ketahui hasilnya apakah akan keras, padat atau legit hanya dari gula merah cair yang digunakan. Apakah gula merah cair tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau mentah atau dalam bahasa kabaena disebut ( Tanga ) atau tidak. Jika menggunakan Tanga maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak maka hasilnnya akan lembek/legit. Kemudian kelapa yang digunakan haruslah buah kelapa setengah tua, karena  jika kelapa yang dipakai sudah tua maka hasilnya tidak akan enak dan proses pengolahannya pun akan merepotkan. Jika buah kelapanya juga terlalu muda tidak baik karena tidak bisa diparut dengan menggunakan parutan tangan, yang biasa orang Kabaena sebut dengan nama (Pongkuru).
 
Sebagai bahan tambahan yang bisa kita sertakan dalam pembuatan maupun tidak tergantung selera adalah beras ketan putih, bahan ini diperlukan dengan tujuan agar penganan Gula Kelapa lebih gurih dan legit. Dengan catatan  bahwa beras ketan harus dimasak terlebih dahulu.
Berikut rincian bahan dalam porsi produksi diatas 50 bungkus dan cara pembuatannya yang akan saya paparkan sebagai berikut:
 
ALAT :
  1. Wajan atau Kuali Besar
  2. Alat Pengaduk Besar 2 buah atau lebih (tergantung berapa orang yang mengaduk)
  3. Kulit Jagung Tua Untuk Pembungkus (di cuci dan dibersihkan kemudian dibiarkan kering)
  4. Tali Rafia Yang Telah di Potong-potong ukuran ± 30 cm Sebagai pengikat.
 
BAHAN :
  1. Gula Merah Cair : 5 liter
  2. Kelapa Setengah Tua sebanyak  ± 13 buah (di parut)
  3. Beras Ketan : 2 kilogram (di masak)
  4. Air Kelapa Murni : 2 liter
 
PROSES PEMBUATAN :
  1. Langkah pertama, panaskan Gula Merah Cair hingga mendidih.
  2. Tuangkan parutan kelapa kedalam wajan berisi Gula Merah Cair  mendidih sambil diaduk
  3. Setelah beberapa saat, campurkan air kalapa murni diaduk hingga rata.
  4. Terus di aduk hingga  proses setengah matang, selanjutnya campurkan beras ketan yang telah dimasak diaduk hingga rata.
  5. Perlu diketahui bahwa proses pengadukan tidak berhenti, dimulai sejak parutan kelapa dituangkan hingga Gula Kelapa benar-benar matang dengan terus memperhatikan kondisi perapian agar tidak terlalu besar juga terlalu kecil, yang sedang-sedang saja. Karena jika terlalu besar apinya maka Gula Kelapa tidak  akan matang dengan baik.
  6. Pada proses pengadukan, diperlukan minimal 2 orang yang mengaduk secara bersama. Dengan tujuan agar adonan tercampur dengan baik. Juga dikarenakan adonan sangat berat ketika diaduk, apalagi ketika prosesnya hampir matang. Jika adonan tidak lagi melengket pada wajan atau alat pengaduk ketika di aduk dengan cara diputar dan adonan ikut terputar membentuk bulat, itu tandanya Gula Kelapa telah matang dan adonan  siap diangkat dari perapian.
  7. Selanjutnya didinginkan dulu, kemudian Gula Kelapa siap di bungkus / di kemas dengan menggunakan  kulit jagung dan diikat dengan tali rafia. Maka Gula Kelapa khas Kabaena telah jadi dan siap untuk dinikmati.
  8. itulah cara pembuatan gula kelapa khas kabaena yang menjadi oleh-oleh favorit wisatawa yang berkunjung ke pulau tersebut. sebagai saran, datang dan rasakan sendiri kuliner-kuliner yang ada di pulau kabaena.
 
 
 
Sumber:
https://febryaristian.wordpress.com/2015/08/24/gola-nii-atau-gula-kelapa-khas-kabaena/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gua Jepang Kaliurang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Goa Jepang yang berada di kawasan wisata Kaliurang ini merupakan salah satu goa buatan peninggalan pada masa penjajahan Jepang. Goa yang dibangun pada tahun 1942-1945 ini merupakan tempat perlindungan tentara Jepang dari para tentara sekutu pada masa itu. Goa Jepang di Kaliurang ini memang memiliki fungsi yang berbeda dengan Goa Jepang di daerah Berbah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan bom. Goa yang terletak di Bukit Plawangan ini memiliki 25 goa buatan yang satu sama lain memiliki ruang penghubung masing-masing. Sebelum menuju goa ini, dari pintu masuk Nirmolo, pengunjung harus berjalan melalui jalan setapak terlebih dahulu kurang lebih 45 menit. Setelah sampai di area Goa Jepang, pengunjung akan dipandu oleh pemandu wisata yang akan dengan senang hati menjelaskan sejarah dan cerita mengenai goa jepang ini. Dengan dijelaskannya sejarah mengenai seluk beluk goa jepang, para pengunjung pun selain menikmati wisata sejarah, diharapkan juga mendapat pengetahuan leb...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Lokasi Pusat Universitas Gadjah Mada memiliki bangunan cagar budaya Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal sarana pendidikan pertama dalam bentuk kompleks bangunan yang dirancang secara khusus dengan pola tata ruang simetris. Lokasi ini merupakan tempat kegiatan pembeIajaran/pendidikan tinggi pertama kali di Indonesia yang dibangun setelah kemerdekaan pada tahun 1951, lokasi ini juga merupakan bukti sejarah perhatian pemerintah Republik lndonesia pada peletakan batu pertama universitas oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Lokasi pusat Universitas Gadjah Mada memiliki struktur dan pola ruang yang memiliki kemiripan dengan konsep ruang arsitektur Jawa Kraton Kasultanan Yogyakarta. Salah satu cirinya adalah orientasi arah dan Ietak bangunan pada garis poros imajiner dengan dua arah ke Utara dan Selatan meskipun mengalami perubahan dari rencana semula. Awalnya. konsep pintu masuk utama dari arah utara melalui gerbang di tengah Arboretum, menuju Balairung...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Museum Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia Mandala Bhakti Wanitatama
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia Mandala Bhakti Wanitatama merupakan kompleks dengan beberapa bangunan, yaitu Balai Srikandi, Balai Utari, Wisma Sembodro Lama, Wisma Sembodro Baru, Wisma Arimbi, Balai Shinta, Balai Kunthi, TK Karya Rini, dan SMK Karya Rini. Semua bangunan dikelola oleh Yayasan Hari Ibu Kowani. Dari beberapa bangunan tersebut ada dua bangunan yang mempunyai nilai penting bagi Yayasan Hari Ibu Kowani, yaitu Balai Srikandi dan Balai Utari.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Monumen Cepet
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada tanggal 2 Januari 1949 pasukan Belanda yang bermarkas di Watuadeg diserang pasukan KODM Pakem pimpinan Letda Asropah dan pasukan TP pimpinan Kapten Martono. Pasukan Belanda lari ke arah selatan, sampai di dusun Cepet jam 06.30 dihadang pasukan Subadri dari Gatep. Pertempuran terjadi sampai jam 10.00 wib. Korban dari pihak Belanda 4 orang. Kemudian pada tanggal 11 Januari 1949 terjadi pertempuran kembali antara Tentara Republik dengan pasukan Belanda. Dalam pertempuran ini gugur 2 orang dari Tentara Republik, yaitu : Letda Kasijan. Agen Polisi Soekardjo. Alamat : Cepet, Purwobinangun, Pakem

avatar
Bernadetta Alice Caroline