Resep:
Bahan
1 ekor piyik (burung dara muda)
100 g daging burung dara yang dicincang
2 butir telur ayam
Bumbu
7 buah bawang merah
3 siung bawang putih
2 sdt ketumbar
2 buah kemiri garam dan gula kelapa secukupnya
2 lembar daun salam
2 lembar lengkuas dimemarkan
2 batang serai dimemarkan
2 lembar daun jeruk purut
600 ml santan kental dari 2 butir kelapa
Cara Membuat
Areh: haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, garam, dan gula kelapa.
Separuh bumbu halus dimasak dengan 300 ml santan dengan api kecil lalu aduk hingga santan kental dan mendidih.
Keluarkan isi perut burung dara dan usahakan kulit tetap utuh.
Isi perut burung dengan bawang merah utuh lalu campur telur ayam kocok dengan daging burung dara cincang serta bumbu halus.
Jahit rapat perut tersebut lalu masak dengan areh dan daun salam, lengkuas, serai, dan daun jeruk purut.
Ikat kaki burung seperti membuat ayam kodok lalu kukus hingga isi perut masak.
Jepit burung dara dengan 2 buah tusuk sate lalu panggang di atas bara api dan olesi merata dengan areh, lakukan berulang kali hingga daging empuk dan areh meresap.
Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang