Ginaru pote (ginaru petai) merupakan bubur khas pakpak dengan rasa yang menggigit di lidah. Ginaru pote bukan makanan sehari-hari tetapi dihidangkan hanya pada waktu-waktu tertentu biasanya ketika musim pote (petai) berbuah. Selain itu menunggu beras mening (menir) di rumah hingga banyak karena dulu tidak ada yang menjual beras mening. Mening didapat ketika menampi beras.
Bahan-bahan
1.Singkong sebagai bahan pokok.1/4 kg
2.Pote (petai)
3.Bawang rumbai (bawang rambu)
4.Kunyit
5 Garam secukupnya
6.Jahe
7.Cab
8.Tuba (andaliman)
9.Batang serai 2 buah
10.Daun Salam 5 lembar
11.Beras Mening (Menir) ½ mug
12. daun labu muda atau kemangi
Persiapan bahan-bahan:
1.Singkong dikupas terlebih dahulu dan potong-potong dengan ukuran sekitar 5 - 7 cm, kemudian dibelah-belah menjadi 4 bagian (cuci hingga bersih).
2.Siapkan bumbu dengan menghaluskan garam, cabe, jahe,kunyit dan tuba hingga halus.
3.Petai dikupas dan dibelah menjadi dua.
4.memarkan batang serai
Cara memasak :
1. Masukkan singkong kedalam koden (periuk) yang sudah diisi air hingga melebihi singkong lalu direbus
2.setelah mendidih dan singkong mulai matang , masukkan bumbu yang sudah dihaluskan , aduk hingga rata
3.Masukkan serai , daun salam, dan bawang rumbai .
4.Masukkan mening/menir kedalam periuk.
5.Terakhir masukkan petai kedalam periuk dan daun kemangi ataupun daun labu muda . Aduk hingga merata dan periuk kembali di tutup.
6. Lima menit kemudian buka tutup periuk dan aduk-aduk supaya mening matang merata . Lakukan berulang-ulang hingga mening dan singkong matang.
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang