Luangkan waktu Anda dan nikmati salah satu kesenian khas Cirebon ini. Genjring Akrobat merupakan gabungan dari kesenian genjring ketiping dengan kesenian debus. Pada awalnya, kesenian ini merupakan media untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Syairan shalawat menjadi tema utama yang dilantunkan secara rampak dengan diiringi tabuhan rebana tanpa tarian dalam kesenian ini. Oleh masyarakat lokal, tabuhan rebana ini disebut genjring. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mendekati bunyi rebana yang mirip bunyi “jring”, orang bilang “genjringan” – sebuah fakta yang menarik. Seperti halnya kesenian Islam lain, kesenian ini menggunakan dasar dari kitab Al-Berjanji, yang berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad. Anda akan dihibur melalui iringan musik yang berasal dari instrumen genjring, dogdog, dan gong. Selain itu juga ditampilkan tarian-tarian serta pertunjukan ketangkasan dan akrobat yang sarat dengan unsur magis dan hiburan untuk melengkapi paket hiburan ini secara keseluruhan. Pada dasarnya, kesenian ini menampilkan atraksi pemain yang didominasi oleh perempuan. Salah satu keunikan dari permainan ini adalah para pelaku akrobat itu tidak dilengkapi dengan alat pengaman – cukup untuk membuat debar jantung Anda berdegup kencang ketika menontonnya - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=304&lang=id#sthash.9Blf5AH5.dpuf
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang