Gemblong, jenis kue tradisional yang terbuat dari beras ketan putih yang bisa disajikan dalam berbagai cara, ada yang digoreng, dibakar, ditaburi serundeng atau parutan kelapa, dan ada pula yang diberi santan. Saat ini, gemblong santan sangat langka di Semarang, bahkan di pasar tradisional saja keberadaannya sudah sangat jarang.
Gemblong sendiri tidak hanya dikenal masyarakat Jawa saja, tapi juga dikenali oleh masyarakat Sunda dan Betawi. Namun sebagai kue tradisional, kue ini semakin langka karena sudah sangat sedikit yang menjualnya, khusunya di Kota Semarang. Selain itu, untuk membuat gemblong sendiri dibutuhkan ketrampilan yang khusus supaya yang dihasilkan empuk. Empuk yang dimaksud itu tidak terlalu lembek dan tidak terlalu lunak.
Sunarti, salah satu penjual gemblong santan mengatakan, ada dua produk yang harus dibuat. Yang pertama, adalah gemblong ketannya sendiri. Dan yang kedua adalah santan untuk dituangkan, atau dalam istilah lain santan itu merupakan saus dari gemblong ketan.
Untuk membuat gemblong ketan, bahan yang digunakan adalah beras ketan putih, kelapa parut, santan, tepung kanji, garam, dan daun pandan. Sedangkan untuk bahan membuat pelengkapnya yaitu santan adalah santan dari buah kelapa, tepung berat, gula pasir, dan garam.
Cara membuat diawali dengan memanaskan santan dan mencampurkannya dengan tepung ketan. Setelah tercampur rata, barulah ditambahkan tepung kanji, kelapa parut, garam, dan daun pandan. Aduk sampai meresap dan kukus selama 30 menit hingga matang. Setelah matang, tuangkan ke loyang yang dialasi daun pisang atau kertas minyak yang sudah diolesi minyak.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang