SMA Santo Aloysius Sultan Agung merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Bandung atau yangg disebut juga Kota Kembang.Bangunan ini dibuat selama jaman penjajahan Belanda oleh arsitek berkebangsaan belanda yang bernama J.Sippel pada tahun 1928-1930.Pada zaman sebelum Indonesia merdeka,gedung SMA St.Aloysius ini merupakan bagian dari SMP MULO.SMP MULO ini dikelola oleh Ordo Sanctae Crusis (OSC) atau dalam bahasa Indonesia berarti Ordo Salib Suci.
Pada zaman kependudukan Jepang gedung sekolah ini menjadi markas Kempeitai atau Polisi militer Jepang,pada saat inilah masa suram di gedung ini dimulai.Kempeitai melakukan banyak hal mengerikan di gedung ini seperti Interogasi,Penyiksaan bahkan pembunuhan tawanan perang termasuk para biarawan OSC yang bertanggung jawab atas sekolah ini.Setelah Indonesia merdeka sekolah ini sempat terbengkalai karena para biarawan OSC tidak berani untuk menetap di Indonesia.Sekolah ini baru kembali beroperasi pada tahun 1950-an dan diserahkan kembali kepada gereja khatolik pada kasus ini Ordo Salib Suci.
Sekolah ini tepat bersebrangan dengan biara Ordo Salib Suci jadi sudah menjadi suatu kebiasaan dimana para tenaga pengajar di sekolah ini merupakan para frater atau biarawan OSC.Uniknya seluruh gaji para frater tersebut langsung diberikan kepada OSC jadi para biarawan tidak pernah menyentuh uang gaji mereka.Sekolah ini merupakan salah satu sekolah dengan lapangan sepak bola terbesar di Bandung.
Dari segi arsitektur bangunan sekolah ini tergolong bangunan dengan model yang sederhana dan tua.Bangunan tipe saltbox dengan tipe atap yang tinggi merupakan salah satu ciri bangunan khas belanda di daerah tropis.Atapnya didesain tinggi agar panas dari genting tidak langsung merambat ke plafon,alhasil suhu jadi lebih sejuk.Untuk ukuran tembok juga terbilang tebal dan kokoh walaupun sudah rapuh termakan usia.Hal unik lain dari bangunan ini adalah ruang kelas yang tidak memiliki tembok bagian atas,hal tersebut bertujuan agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar.
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.