Salah satu lokasi wisata yang terkenal di Bandung adalah Jalan Braga. Mengapa Jalan Braga? Sebab banyak bangunan kuno yang bernilai sejarah di sana, selain itu jalan ini juga sangat populer. Jika menilik bangunan di Bandung sebenarnya banyak yang merupakan bangunan kuno. Bangunan tersebut merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Sebagian masih bagus dan dirawat dengan baik oleh Pemerintah Kota Bandung yang kemudian dijadikan tempat wisata bersejarah. Salah satu lokasi yang begitu istimewa di Bandung yang dapat Dolaners kunjungi adalah Gedung Landmark Jalan Braga.
Jalan Braga menjadi kawasan sangat terkenal dan menjadi ikon dari Kota Bandung saat ini. Jalan ini sendiri telah populer sejak jaman dahulu yaitu jaman kolonial Belanda. Sebab jalan ini dulunya adalah kawasan elite bagi orang Belanda. Di jalan tersebut banyak bangunan-bangunan mewah dibangun oleh Belanda seperti pertokoan, tempat hiburan dan menjadi pusat keramaian yang berkelas bagi orang Belanda jaman dahulu.
Salah satu gedung yang begitu populer di sana adalah Gedung Landmark Jalan Braga. Gedung ini menjadi salah satu lambang sejarah Kota Bandung. Pada masa kolonial Belanda di Bandung, gedung ini adalah toko buku yang bernama Van Dorp. Keberadaan toko buku ini cukup lama, hingga akhirnya ditutup dan dijadikan gedung bioskop sementara waktu pada tahun 1970.
Namun ketika Dolaners berkunjung ke Gedung Landmark Jalan Braga ini tentu suasananya akan lain. Gedung Landmark kini dijadikan sebagai gedung serbaguna yang setiap minggunya kerap dijadikan sebagai gedung pameran. Pameran yang sering diadakan di Gedung Landmark Jalan Braga adalah pameran buku dan computer yang sangat ramai dipadati pengunjung.
Jadi saat Dolaners berkunjung ke Gedung Landmark Jalan Braga akan mendapat banyak keuntungan, selain mendapat pengalaman wisata sejarah dari gedung Landmark, Dolaners juga berkesempatan mendapatkan buku atau alat elektronik yang sedang dipamerkan saat itu. selamat berkunjung di Jalan Braga dan menikmati wisata sejarah di kawasan tersebut.
AKTIFITAS
Kuliner
Bagi Dolaners yang ingin berkunjung ke Gedung Landmark yang berada di jalan Braga Bandung ini tidak perlu khawatir dan repot membawa bekal dari rumah karena di kawasan ini banyak sekali terdapat aneka tempat kuliner yang menarik yakni seperti Cafe The Kiosk, Warung Nasi Ibu Imas 2, Braga Permai Resto, Suga Rush, Resto La Baraga, Rumah Makan Ayam Penyet Bu Kris dan masih banyak lagi.
sumber :https://dolandolen.com/travel-directory/gedung-landmark-jalan-braga/
Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...
Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...
Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati