Dalam waktu dekat Anda akan membuat suatu acara kumpul-kumpul di rumah? Tak ada salahnya bila Anda mencoba menghidangkan menu olahan ayam yang baru untuk acara tersebut. Anda bisa membuat garang asem yang memiliki paduan rasa unik karena terdapat gurihnya santan, pedasnya cabai, dan kesegaran asam ataupun belimbing. Dengan membuat menu masakan sendiri sebagai hidangan untuk menjamu teman dan keluarga Anda dengan menu yang spesial, ini tentu bisa memberikan sensasi dan pengalaman yang berbeda bagi mereka. Anda bisa membuat kreasi masakan sendiri sesuai dengan selera Anda. Anda hanya perlu menyiapkan semua bumbu dan bahan yang sangat mudah Anda temui. Dan, Anda bisa dengan mudah mengolahnya.
Garang Asem
Bahan dan Bumbu untuk Membuat Garang Asem
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat Garang Asem adalah berikut ini. Bahan utama untuk mengolah menu tradisional garang asem adalah ayam. Anda sebaiknya memilih ayam dengan ukuran sedang, kurang lebih dengan berat satu kilogram. Ayam yang digunakan bisa ayam potong ataupun ayam kampung.
Beberapa bahan untuk membuat garang asem adalah:
· Satu ekor ayam seberat satu kilogram, potong maksimal menjadi 24 potong
· cabai hijau ukuran besar sebanyak lima buah
· daun bawang dua lembar
· santal kental sebanyak satu liter yang diambil dari satu buah kelapa besar
· cabai rawit 20 hingga 30 buah atau sesuai dengan selera
· belimbing wuluh atau belimbing sayur sebanyak 200 gram
· daun kemangi secukupnya kurang lebih 25 gram
· daun salam tiga lembar
· lengkuas secukupnya.
· daun pisang untuk membungkus
· Untuk bumbu halus, Anda perlu menyiapkan:
· bawang putih ukuran sedang 5 siung
· bawang merah 10 buah
· kemiri yang disangrai 4 butir
· kencur 2 cm
· kunyit 1 cm
· jahe 2 cm
· ketumbar bubuk sebanyak satu sendok makan
Cara Membuat Garang Asem:
Sangat mudah bukan untuk mengolah resep garang asem Ayam khas Semarang. Anda sebaiknya menghidangkan olahan ini dalam keadaan masih hangat bersama nasi putih dan sambal. Ini akan menjadi hidangan yang sangat istimewa meskipun terlihat sederhana.
Sumber: https://resepmedia.com/resep-garang-asem-khas-semarang.html
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.