|
|
|
|
GAMBANG RANCAK JALI JALUT (RANCAK SI PITUNG) Tanggal 31 Oct 2014 oleh Sobatbudayajakarta . |
· SEJARAH RANCAK SECARA UMUM
Rancak merupakan suatu nyanyian berupa pantun dan syair yang sudah ada sejak abad ke 19 dan perancak itu sendiri terdiri dari dua orang . Pada masa itu Rancak adalah suatu bentuk perlawanan di tanah Betawi pada musim paceklik. Dalam tuturan lisan yang terdapat di syair atau pantun masyarakat Betawi mengelabuhi penjajah melalui cara yang cemerlang. Pada masa ini Rancak diturunkan dari generasi ke generasi, Rancak kadang digunakan untuk ngamen oleh masyarakat Betawi dan disampaikan secara spontanitas.
· MAKSUD DAN TUJUAN RANCAK
1. Merlestarikan Budaya Betawi.
2. Mengenalkan Si Pitung sebagai pahlawan Betawi.
3. Mengenalkan cerita Si Pitung pada generasi muda.
· ALAT MUSIK YANG DIPAKAI DAN NAMA PEMAIN
1. Gambang : Bang Maulana
2. Kromong : Bang Fauzan
3. Kong Ah Yan : Bang Jaya Khadi
4. Kecrek : Bang Efendi
5. Gendang : Bang Maulana
6. Bass : Bang Napi
· PAKAIAN
1. PAKAIAN PERANCAK
Oleh Bang Firman dan Bang Ali.
A) Peci
B) Baju koko/sadariah putih (bisa menggunakan baju demang)
C) Celana hitam
D) Selampir kain motiv Betawi
E) Sepatu pantofel
2. PAKAIAN PEMUSIK
A) Baju seragam (pada aaat ini koko biru dengan motiv kain betawi)
B) Celana bahan dengan motiv Betawi
· INTI CERITA RANCAK SI PITUNG
Menceritakan tentang Si Pitung pahlawan Betawi yang merampok penjilat rakyat yaitu H. Samsudin di Tanah Merunda (Maunda), ia merampok harta kekayaan H. Samsudin yang berupa emas, perak dan benda berharga lainnya. Setelah kejadian perampokan itu, H Samsudin melaporkan ke Tuan Demang dan ramailah kampung itu dengan suara kentongan. Setelah itu wargapun disuruh mencari Si Pitung, dan tidak berapa lama kemudian muncul kabar bahwa Pitung sudah ditangkap dan dibawa ke Mester, Jatinegara lalu dijebloskan ke dalam bui.
Saat si Pitung di bui, ada 15 sipir yang ditugaskan untuk menjaganya, setelah beberapa saat berlalu ternyata Pitung sudah kabur dari bui dengan kesaktian yang dimilikinya, ia dapat merambat ke tembok lalu menerobos dan jalan di genting bui.
Akhirnya siapapun warga yang bisa menangkap dan menyerahkan Pitung ke bui akan mendapatkan imbalan yang melimpah. Saat pitung menjadi buron ia bimbang dan ditangkap oleh sesorang dari Tanah Abang. Pitung yang sakti ditembak dengan peluru emas dan akhirnya mati.
Menurut tuturan masyarakat Betawi dulu, walaupun Pitung sudah mati, kepalanya masih bisa berbicara, dan kuburannya pun dijaga oleh beberapa orang karena ada sekelompok orang yang ingin membongkar dan membuktikan bahwa Pitungsudah mati atau belum. Sampai sekarang kisahnya sangat melegenda di Tanah Betawi dan di masyarakat Indonesia.
· KONTAK YANG BISA DIHUBUNGI
Gambang Rancak Jali Jalut (0818971992)/Bang Saiful Amri (08158847893)
Rancak Jali Jalut dipentaskan pada saat Pameran Naskah Cerita Kuna yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 28 Oktober 2014.
Penulis: Trida/Divisi Ekspedisi, Penelitian & Pendataan Sobat Budaya Jakarta
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |