Suku Toraja adalah sebuah suku asli Indonesia yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Banyak budaya unik yang berasal dari suku Toraja yang terkenal diantaranya yaitu "tongkonan" dan makam-makam suku Toraja. Selain mewariskan budaya fisik, orang-orang Toraja mengenal suatu pemikiran atau filosofi yang telah ada sejak jaman leluhur suku Toraja. Pemikiran ini disebut dengan Filosofi Tau. Tau sendiri berarti manusia di dalam bahasa Toraja jadi filosofi tau ditujukan bagi para manusia untuk menjadi seorang pemikir yang baik. Filosofi Tau terdiri dari empat pilar utama yang harus diraih dalam kehidupan dengan tujuan menjadi kaum langit atau kaum pemikir. Apabila keempat pilar tersebut telah dipenuhi maka seorang manusia akan menjadi kaum langit atau pemikir yang baik. Empat pilar tersebut yaitu : 1. Manarang (Pintar) Pintar berarti berpengetahuan luas. Semakin pintar seseorang tentu akan semakin kaya akan ilmu. 2. Sugi (Kaya) Sugi berarti kaya, kaya disini bukan diartikan sebagai kaya harta atau materi karena bagi orang Toraja harta hanyalah sebagai pelengkap kehidupan. Kaya disini berarti kaya akan ilmu pengetahuan dan moral. 3. Barani (Berani) Berani bertindak dan berani bertanggung jawab adalah salah satu pilar untuk menjadi seorang kaum pemikir 4. Kinawa (Bijaksana) Seorang pemikir tentu haruslah bijaksana. Bijak dalam perkataan, bijak dalam perbuatan, dan bijak pada pemikiran
Menurut Papa Era, seorang pemangku ada Toraja, untuk menjadi manusia yang baik harus bisa membedakan mana yang berat mana yang ringan, mana yang kiri mana yang kanan, bila ringan menggunakan kiri bila berat menggunakan kanan bila terlalu berat menggunakan keduanya. Papa Era juga mengatakan agar manusia tidak berlaga seperti kerbau dalam arti hanya bekerja tanpa menggunakan pengetahuan tetapi berbicaralah seperti kaum langit. Filosofi ini masih dihidupi oleh masyarakat asli Toraja yang sebagian besar tinggal di provinsi Sulawesi Selatan. Menarik bukan untuk ditekuni.
sumber : https://youtu.be/q0Jr5hN5ZLk
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang