Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Pentas Seni dan Budaya Aceh Pulo Aceh
Festival Pulo Aceh
- 2 Januari 2019

BANDA ACEH - Dinas Pariwisata Aceh akan menggelar Festival Pulo Aceh 2017 selama dua hari yakni 22-23 Juli 2017 di Pulo Breuh dan Pulo Nasi, yang berada dalam Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar. Kegiatan itu dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Aceh Besar dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kemendikbud Aceh.

Festival itu mengangkat tema “Explorasi Destinasi Pulo Aceh”. Sejumlah agenda kegiatan eksplorasi wisata alam dan kebudayaan akan mewarnai festival itu, di antaranya Pentas Seni dan Budaya, Pulo Aceh Photo Hunting, Camping, Lomba Mewarnai, Permainan Rakyat “Ceria Bersama Anak Pulo”, Fun Bike, Jet Ski dan Fun Dive, Paramotor Show, Lomba Mancing, Pameran/Bazaar, Sosialisasi Sapta Pesona, Aksi Bersih Pantai, dan Penanaman Mangrove.

“Tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, tetapi juga semangat dalam memajukan Pulo Aceh khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata unggulan Aceh,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi, kemarin.

 

Menurut Reza, kegiatan itu akan mengangkat perpaduan antara keunikan alam dan pesona budaya masyarakat lokal. Menurutnya, Festival Pulo Aceh memang baru pertama kali dilaksanakan. Tujuannya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Aceh Besar maupun Aceh.

Ia berharap festival itu mampu memperkenalkan potensi dan kekayaan alam serta budaya masyarakat Pulo Aceh kepada wisatawan. Selain itu juga dapat menumbuhkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ramah (hospitality) dalam menyambut dan melayani tamu oleh masyarakat setempat.

“Festival ini juga menjadi media untuk mempromosikan daerah yang masih sulit dijangkau karena berbagai keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Juga untuk mendukung percepatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai keunggulan dan keunikan alam dan budayanya,” ujarnya.

Sementara Kepala BPKS Fauzi Husin mengatakan, Pulo Aceh yang masuk dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang memiliki beberapa spot wisata bahari yang layak untuk dikunjungi, seperti Pantai Nipah. (Lihat: Objek Wisata). Menurut Fauzi, letak Pulo Aceh yang sangat strategis dan tidak jauh dari Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi, sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Fauzi melanjutkan, terlaksananya festival ini diharapkan mampu mengangkat wisata Pulo Aceh dan segala potensi investasinya.

Sementara itu, Kadisparpora Aceh Besar Sulaimi menambahkan, serangkaian agenda festival akan mengajak pengunjung untuk mengeksplor pesona alam dan keunikan budaya Pulo Aceh. Berbagai komunitas seperti sepeda, diving, memancing, photo hunting, jet ski, akan ikut serta dalam kegiatan itu.

Untuk menjalankan kegiatan, penyelenggara juga akan menggandeng sejumlah komunitas dan lembaga yaitu Yayasan Lamjabat, Sahabat Laut, dan Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pulo Aceh (IPPELMAPA).(mun)



Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2017/07/20/festival-pulo-aceh-angkat-potensi-lokal


 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU