×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pertunjukan Budaya

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Kabupaten Nias Selatan, Pulau Nias

Fahombo, seni lompat batu Pulau Nias

Tanggal 18 Jul 2014 oleh Bayu_prasetyo .

Nama Pulau Nias pasti sudah tidak asing lagi di telinga wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi untuk mereka yang hobi berselancar, pasti menyebut pulau ini sebagai surga. Pulau ini tidak hanya memanjakan wisatawan dengan wisata baharinya saja, nias juga menjadi rumah bagi budaya zaman batu kuno yang mengagumkan untuk disambangi.

Salah satu keunikan budaya di Pulau Nias adalah tradisi lompat batu yang bernama Fahombo. Tradisi Fahombo diwariskan turun temurun di setiap keluarga dari ayah kepada anak lelakinya. Akan tetapi, tidak semua pemuda di Pulau Nias sanggup melakukannya meskipun sudah berlatih sejak kecil. Masyarakat Nias percaya, selain latihan terdapat unsur magis dari roh leluhur yang mempengaruhi keberhasilan melompati batu dengan sempurna. Lompat batu di Pulau Nias awalnya merupakan tradisi yang lahir dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau ini. Masyarakat Nias diwarisi karakter keras dan kuat oleh budaya pejuang perang. Dahulu, suku-suku di pulau ini suka berperang karena terprovokasi oleh dendam, perbudakan dan perbatasan tanah. Masing-masing desa kemudian membentengi wilayahnya dengan batu-batu setinggi dua meter. Dengan demikian tradisi lompat batu pun lahir.

Dahulu, ketika desa-desa di Pulau Nias masih dipimpin oleh bangsawan dari strata Balugu, seorang pria harus mampu melompati batu bersusun setinggi dua meter tanpa menyentuh permukaannya sedikitpun. Hal tersebut dilakukan untuk menilai pantas tidaknya seorang prajurit Nias untuk berperang selain dari memiliki fisik yang kuat, menguasai ilmu bela diri dan ilmu hitam. Sekarang, tradisi ini digunakan sebagai simbol budaya orang nias. Pemuda nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan dianggap dewasa serta matang secara fisik sehingga dapat menikah. Kadang, yang berhasil melakukannya juga akan dianggap sebagai pembela desanya bila terjadi konflik.

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. KERAJAAN...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...