Pisang ijo atau Es pisang ijo, adalah sejenis makanan khas dari Sulawesi Selatan, utamanya di kota Makassar yang terbuat dari bahan utama berupa pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang berwarna hijau yang cara memasaknya dengan mengkukus di sebuah dandang. Tepung berwarna dibuat dari tepung, air, pewarna hijau atau air daun suji dan air daun pandan. Es Pisang Ijo memiliki sebuah sejarah. Pada zaman dahulu, hidup raja yg sangat bengis dan jahat di daerah Sulawesi Selatan. Raja ini sangat suka dengan pisang. Kebetulan sang raja mempunyai juru masak bernama Ijo. Suatu ketika ijo tanpa sengaja menyajikan masakan yg sangat tidak enak, sehingga membuat raja murka dan ingin memancung kepalanya. Karena tahu sang raja sangat suka dengan pisang maka si Ijo mengatakan kepada raja bahwa dia akan membuatkan makanan yg sangat lezat yang terbuat dari pisang agar supaya nyawanya terselamatkan. Setelah berusaha dengan keras, Ijo akhirnya mampu membuat pisang yang berwarna hijau dan ternyata raja sangat menyukainya. Akhirnya makanan itu dinamakan pisang ijo.
Berikut ini adalah resep untuk membuat Es Pisang Ijo.
Bahan-bahan: 10 lembar daun suji 10 lembar daun pandan 100cc air 200gr tepung beras 400cc santan cair dan 50 santan kental (dari 1 butir kelapa) 50gr gula pasir garam daun pisang 10 buah pisang raja yang tua, dikukus dan dikupas
Cara Membuat: 1. Tumbuk daun suji dan daun pandan, campur dengan air, peras dan saring 2. Campur tepung beras, santan cair, gula dan garam. Masukkan pula air daun suji dan pandan ini ke dalam adonan tepung. Aduk sampai rata, kemudian masak di atas api. Setelah kental dan masak, angkat serta dinginkan 3. Olesi selembar daun pisang dengan santan kental. Taruh 3 sendok makan adonan di atas daun ini dan tipiskan kira-kira setebal 3mm. Letakkan 1 buah pisang di atas adonan yang sudah ditipiskan tadi, kemudian tutup pisang dengan adonan. Bentuk menyerupai pisang. 4. Kukus selama 10 menit lalu angkat 5. Hidangkan dengan sausnya (bahan dan cara membuatnya dapat dilihat di bawah). Caranya: potong-potong pisang dan tuangi dengan saus.
SAUS
Bahan: 35gr tepung beras 100gr gula pasir 1/2 sdt garam 500cc santan dari 1/2 butir kelapa
Cara Membuat: Masak tepung beras bersama gula pasir, garam dan santan sampai mendidih dan agak mengental. Angkat. Tuangkan di atas pisang ijo. Selamat mencoba!
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.