×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Timur

Es Krim Toko OEN Malang

Tanggal 06 Aug 2018 oleh Oskm18_16218110_cellina .

Toko Oen Malang

 

Julukan Paris van East Java kepada Kota Malang bukanlah tanpa alasan. Alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk, kotanya bersih, kulinernya serta banyak bangunan bersejarah yang tersebar di sudut-sudut kota. Salah satunya adalah Toko Oen yang legendaris, yang pada gevel bangunannya terdapat tulisan Toko ˶Oen˝, Restaurant Ice Cream Palace Patissier.

Toko ini terletak di Jalan Basuki Rahmat No. 5 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi toko ini berada di sebelah utara Toko Gramedia dan berseberangan jalan dengan Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus.

Begitu masuk ke toko ini, suasana tempo doeloe langsung terasa. Ada kursi rotan, ada kursi besi zaman dulu, dan terpampang spanduk bertuliskan Welkom in Malang, Toko Oen Die Sinds 1930 Aan De Gasten Gezelligheid Geeft.

 

Sejarah Toko Oen bermula dari kiprah seorang ibu rumah tangga bernama Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok di Yogyakarta pada tahun 1910, yang kerap membuat kue maupun ice cream ala Belanda di saat luang. Kegemaran Liem Gien Nio dalam membuat kue dan ice cream di waktu luang tersebut mengilhaminya untuk mendirikan sebuah toko yang bisa menjual kue dan ice cream tersebut. Akhirnya, berdirilah Toko Oen. Liem Gien Nio menggunakan nama depan suaminya, “Oen”, sebagai merek dagang.


Seiring dengan semakin banyaknya pelanggan, menunya pun juga berkembang dengan adanya masakan Eropa dan Tiongkok. Ketika nama Toko Oen mulai dikenal, Liem Gien Nio pun berusaha membuka toko di Yogyakarta (1910-1937) dan membuka cabang di Jakarta (1934-1973), Malang (1936-1990), dan Semarang (1936 hingga sekarang). Yang menjadi pelanggan pada umumnya orang Belanda, pribumi dari golongan atas dan Tionghoa karena masakan seperti jarang dijumpai dan cita rasanya cocok untuk lidah mereka.

Toko Oen Malang menempati lokasi yang strategis yang dulu dikenal dengan sebutan Kayutangan. Di depannya terdapat Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (De Katholik Kerk in Malang) dan gedung Societeit Concordia (sekarang Mall Sarinah). Lokasinya inilah yang menyebabkan Toko Oen di Malang mudah dikenali oleh orang Belanda kala itu.


Pada masa itu, toko ini merupakan restoran terbesar di Kota Malang yang dijadikan sebagai tempat bekumpulnya orang-orang Belanda. Bahkan, pada waktu Konggres KNIP diselenggarakan di Malang pada 25 Februari 1947, toko ini menjadi tempat mangkal para peserta konggres se-Indonesia untuk beristirahat makan siang. Semasa pendudukan kembali Belanda pada Juli 1947, toko ini merupakan salah satu bangunan yang selamat dari pembumihangusan.

Namun setelah salah satu anggota keluarga pengelola Toko Oen Malang meninggal dunia, toko ini sempat dijual kepada pengusaha kayu di Malang yang kebetulan masih keponakannya. Karena tidak mendapat pengolaan yang serius, toko ini kurang berkembang. Pada tahun 1990, toko ini dijual kepada Danny Mugianto dan dioperasikan terus oleh pemilik baru tersebut dengan tetap memakai nama “Oen”.

Toko Oen Malang menyajikan berbagai macam masakan, baik masakan Indonesia maupun beberapa masakan Belanda, seperti Rondo’s (roti panggang dan salad), Toast Crackers-Flying Sautchers, Sandwiches, Appetizer, European Cuisine, Salads, Steaks, Old Fashioned Ice Cream, yang merupakan ciri khas dari toko ini, dan juga Indonesian Specialities, Oriental Cuisine yang merupakan penambahan dikarenakan disesuaikan dengan keinginan konsumen. Selain itu, ada juga roti dan kue kering yang menggunakan resep tradisional yang dipertahankan sejak toko ini didirikan. Selain menyediakan berbagai macam makanan, Toko Oen juga menjual berbagai souvenir, seperti kaos, mug, dan lain-lain. Toko ini juga memberikan jasa yang dibutuhkan para wisatawan, seperti mencari hotel di Malang maupun di Jawa Timur pada umumnya.

Toko Oen Malang, selain terkenal akan kulinernya yang memiliki cita rasa tersendiri juga menampilkan fasad bangunan yang mendapat pengaruh langgam Art Deco, sederhana dan geometris. Penggunaan elemen geometris yang terlihat dari bentuk gevel dari Toko Oen yang menghiasi fasad pada bagian atas menunjukkan salah satu ciri arsitektur Art Deco. Fasad pada bagian bawah, dengan dominasi dari komposisi jendela, pintu, ventilasi dan tritisan yang merupakan salah satu elemen dari bangunan sebagai elemen dekoratif dari fasad merupakan salah satu ciri khas dari arsitektur modern di masa kolonial.

Mampirlah ke Toko Oen bila sedang bepergian ke Malang. Anda akan menikmati sensasi suasana heritage tempo doeloe bercitra kolonial, baik bangunannya dan sekaligus kulinernya.

 

#OSKMITB2018

 

 

 

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...