Es Daluman adalah salah satu minuman tradisional dari Bali berupa cincau hijau yang diberi kuah santan dan gula aren sehingga rasanya manis dan sangat segar. Namun, es daluman ini berbeda dengan es cincau yaitu terdapat pada santannya. Jika es cincau menggunakan santan biasa, es daluman menggunakan santan yang terbuat dari kelapa bakar sehingga menghasilkan citarasa yang berbeda dari minuman dingin lainnya. Berikut cara membuat Es Daluman yang enak dinikmati saat cuaca panas.
Bahan-bahan: ½ kg cincau hijau, potong-potong 50 gr butiran mutiara sagu yang berwarna merah 100 gr daging kelapa muda 1/2 kg es serut
Bahan sirup merah : 400 ml air kelapa 200 gr gula pasir 5 tetes pewarna merah 1 lembar daun pandan
Bahan kuah santan : 700 ml santan terbuat dari 1 butir kelapa 2 lembar daun pandan simpulkan 1/4 sdt garam
Cara membuat: 1. Langkah pertama membuat santan terlebih dahulu : rebus 70 ml santan dengan daun pandan dan juga garam hingga mendidih. Dalam proses mendidihkan santan gunakan api sedang dan terus diaduk - aduk agar santan tidak pecah. 2. Selanjutnya membuat sirup merah : rebus air kelapa dengan gula pasir, pewarna merah dan daun pandan. Angkat dan dinginkan. 3. Langkah terakhir, untuk penyajiannya ambil gelas saji, masukkan cincau, mutiara sagu merah yang telah direbus. daging kelapa muda serut, sirup, kuah santan dan juga es serut. 4. Es Daluman khas Bali siap disajikan.
Sumber:
(http://widhiaanugrah.com/resep-es-daluman-segar-khas-bali/)
http://www.bukumasakan.com/resep-cara-membuat-es-daluman-manis-khas-pulau-dewata/
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.