Siapa yang tidak tau dengan kacang? Salah satu komoditas pertanian yang sangat sering digunakan sebagai bumbu atau bahan tambahan dalam kuliner Nusantara.
Pernahkan kalian mengetahui salah satu camilan khas Kota Salatiga? Ya, sebuah kota kecil yang terletak 58 Km dari Semarang dan berada di kaki Gunung Merbabu ini mempunyai camilan khas bernama Enting-Enting Gepuk. Enting-Enting Gepuk bisa dibilang camilan yang unik, karena saat memakannya kita dapat merasakan dua sekaligus rasa dan tekstur yang berbeda dari kacang tanah, walaupun awalnya tetap berasal dari kacang tanah yang dihaluskan terlebih dahulu. Bentuk asli dari enting-enting gepuk adalah prisma segitiga dengan bagian luar berasa manis dan keras, sedangkan bagian dalamnya tetap mempertahankan rasa asli kacang dengan tekstur kacang tumbukan yang saat digigit akan berguguran. Jadi, bisa dibilang saat memakannya kita harus berhati-hati agar kacang pada bagian dalamnya tidak berjatuhan. Hal ini dikarenakan saat dipegang biasa bagian dalamnya tidak akan berjatuhan dan tetap pada posisinya.
Bagaimana dengan cara pembuatannya? Bahan - bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan enting enting ini adalah: Kacang tanah Gula pasir Gula merah Air Vanilli Minyak
Teknik Pembuatannya adalah: 1. Kacang tanah yang tekah dicuci dikupas kulitnya lalu disangrai. 2. Tumbuk kacang tanah yang telah disangrai sampai hancur namun masih kasar. 3. Campurkan gula pasir, gula jawa dan vanili lalu panaskan hingga mendidih. 4. Setelah campuran gula dan vanili mendidih tambahkan kacang tanah yang telah ditumbuk lalu aduk hingga merata dan angkat, serta jangan lupa kecilkan api saat menambahkan kacang. 5. Untuk mebuat bentukan adonan, siapkan loyang yang telah diolesi minyak. 6. Tuangkan campuran kacang dan gula dalam loyang dan ratakanlah. Usahakan agar lapisan yang dibuat tidak terlalu tebal. Lalu diamkan hingga dingin. 7. Setelah dingin potong-potonglah dan buatlah menjadi bentuk segitiga. 8. Jika telah terbentuk bagian luarnya, masukan kacang yang telah dihaluskan dibagian dalam lalu padatkan agar tak mudah lepas. Enting-enting gepuk pun sudah jadi.
Jadi kurang lebih seperti itulah camilan khas kota Salatiga.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...