DOGDOG
Apa kalian tahu apa yang disebut dogdog itu? Dogdog merupakan pertunjukan lawakan dengan menggunakan gendang yang berasal dari Jawa Barat. Pertunjukan ini disebut dogdog karena menggunakan alat bedug yang bunyinya kalau ditabuh berbunyi dog… dog…
Pertunjukan ini dilaksanakan sebagai pengiring acara cerita jenaka (lawakan) yang isinya penuh dengan nasihat dan pesan-pesan dalam kehidupan masyarakat sunda, namun tidak membosankan karena diselingi lagu-lagu guyonan sebagai pengirngnya. Dalam pertunjukannya selain lagu inti ada lagu pembuka dan lagu penutupnya.
Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan ini bedug dogdog tentunya, namun biasanya ada yang menambah menggunakan gong dan dicampur dengan calung. pertunjukan ini biasanya dipertunjukan diacara pesta rakyat, acara khitanan, acara kawinan, festival kesenian sunda, dan masih banyak lagi. Pertunjukan ini biasanya diperankan oleh 5 orang, paling sedikit 4 orang, karena dogodog terdiri dari 4 ukuran.
Ukuran dogdog terkecil disebut tilingtit, yang disajikan oleh dalang, tilingtit ini berperan sebagai pemberi pangkat, pengatur lagu dan irama. Disebut tilingtit karena suara yang dihasilkan berbunyi “tilingtingtit tilingtingtit”. Yang kedua ada perempas (engklok) atau tong yang juga disajikan oleh dalang, alat ini dinamakan tong karena suara yang dihasilkan berbunyi “tong tong tong”. Yang ketiga adalah brung yang menghasilkan suara “brung brung”. Yang keempat merupakan dogdog terbesar yang disebut Badublag yang dipegang oleh penyaji sebagai bodor.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang