Awalnya, dengke mas na niura adalah makanan yang hanya disajikan khusus untuk para raja, namun sekarang karena rasanya yang sangat lezat, maka seluruh masyarakat Batak ingin pula menyantapnya. Sesuai dengan namanya, na niura yang berarti mentah atau tidak dimasak (bahasa Batak). Namun, isian dari air jeruk nipis dan garam yang dimasukkan dalam ikan mas dan juga digunakan untuk merendam inilah yang secara otomatis mampu mengubah ikan yang tadinya amis menjadi tidak terasa amis. Setelah itu, rasa unik dari berbagai bumbu yang dilumurkan juga membuat sajian ini begitu dicari, khususnya masyarakat Batak.
Dengke ikan mas na niura, jika diperhatikan sekilas akan mirip dengan santapan khas Jepang yaitu sushi, bedanya dengke mas na niura ini disajikan dengan berbagai macam bumbu lengkap khas Batak. Resep dengke mas na niura sangat terkenal dan kini dapat juga dirasakan tidak hanya masyarakat Batak, namun juga seluruh wilayah Indonesia. Bagi kamu yang baru mengenal atau tahu tentang masakan ini, maka perlu untuk mencoba resep dengke ikan mas na niura dibawah ini
Bahan utama dan bumbu yang harus disiapkan:
1 ekor ikan mas seberat 500 gr
Air perasan jeruk nipis 1 sendok the
Garam 1/2 sendok the
Serai 1 batang yang telah dimemarkan
Cabe merah 5 buah dan cabe rawit 2 buah (bisa disesuaikan sesuai selera)
Bawang merah 6 buah yang dibakar/dipanggang
Kunyit 3 cm
Kemiri 8 butir
Lengkuas 2 cm
Ketumbar 2 sendok teh (bubuk)
Garam 2 sendok the
Cara membuat:
· Bersihkan ikan dengan air mengalir
· Pada bagian punggungnya, belah lalu isi dengan garam dan air perasan jeruk nipis, lalu rendam dan diamkan selama kurang lebih 15 menit untuk menghilangkan rasa amis dalam ikan.
· Haluskan bumbu (cabai merah, rawit, bawang merah, kunyit, ketumbar, kemiri, garam dan lengkuas) kemudian lumuri ikan dengan bumbu yang telah dihaluskan hingga merata.
· Sajikan diatas piring saji dan dengke mas na niura siap disantap
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/05/resep-dengke-ikan-mas-na-niura-khas.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang