Daging rusa akan banyak sekali dijumpai di Merauke. Bahkan, warung-warung pinggir jalan pun menjual daging rusa layaknya daging sapi atau kambing. Banyak jenis makanan yang merupakan hasil olahan daging rusa. Namun, salah satu olahan daging rusa yang terunik dan terkenal khas Merauke adalah Dendeng Rusa.
Seperti halnya dendeng sapi, dendeng yang berasal dari daging rusa pun mengalami proses yang tidak jauh berbeda. Pertama, daging rusa segar dikuliti dan mulai diiris tipis hingga menyerupai lembaran-lembaran. Kemudian, irisan tersebut akan direndam di dalam air garam dan beberapa bumbu lainnya kurang lebih memakan waktu semalaman. Keesokan harinya, hasil daging yang sudah direndam tersebut akan dikeringkan dan dijemur selama satu hari di bawah terik matahari. Proses penjemuran inilah yang akan membuat daging rusa menjadi setengah matang.
Hasil dendeng yang sudah dijemur tersebut adalah hasil yang akan siap dikemas dalam tempat-tempat dari plastik. Kemasan akan menyesuaikan berat dendeng yang akan dijual, ada yang 1 kilogram atau ½ kilogram. Setelah dikemas, maka dendeng siap dipasarkan. Harga pun bervariasi antara Rp 60.000 hingga Rp 100.000 tergantung berat yang diinginkan.
Daging rusa tidak kalah nikmat dengan daging hewan lain seperti sapi atau kambing. Bahkan, daging rusa terbilang lebih lembut dari daging sapi atau kambing. Tekstur halus dan berserat lembut inilah yang membuat daging rusa menjadi lebih istimewa dibandingkan daging lainnya. Tidak hanya itu, rasa yang dihasilkan dari makanan berbahan dasar daging rusa pun sangat istimewa dan layak dibeli dengan harga yang cukup tinggi.
Dendeng Rusa Balado
Bahan:
1 kg daging paha Rusa/tapir utuh
2 sdt garam
minyak goreng
Bumbu, aduk rata:
2 sdt bawang putih parut
1 sdm garam
1 sdm merica bubuk
100 ml air jeruk nipis
1 sdt cuka
50 ml air
Sambal:
100 ml minyak sayur
250 g cabai merah besar, memarkan
50 g bawang merah, memarkan
200 g tomat merah, iris kasar
100 ml air
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
1 sdt garam
1 sdt cuka masak
Cara membuat:
1. Rebus daging dalam air secukupnya dan garam hingga hampir lunak. Angkat daging, tiriskan. Dinginkan
2. Bungkus daging lalu simpan dalam freezer selama 3 jam hingga keras.
3. Keluarkan dari freezer, iris daging melintang serat tipis-tipis.
4. Pukul-pukul tiap irisan daging hingga memar dan melebar.
5. Lumuri irisan daging dengan Bumbu hingga rata. Diamkan selama 1 jam agar meresap lalu tiriskan.\
6. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kering dan matang. Angkat dan tiriskan.
Sambal:
1. Panaskan minyak, tumis cabai, bawang merah dan tomat hingga layu. Masukkan bahan lainnya. Masak hingga mendidih dan layu. Angkat.
2. Taruh daging di piring saji. Siram dengan Sambalnya.
3. Sajikan.
Alamat Penjual:
Jl. Raya Mandala, Merauke, Papua
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja